11 February 2025
27.7 C
Palu

Berkunjung ke Sulteng, Indonesian Diaspora Amerika Kagum Situs Megalit dan Penasaran Cerita Kota Gaib Uwentira

Must read

PALU – Executive Board Indonesian Diaspora Network (IDN) Global dari Los Angeles, Amerika Serikat, Butce Lee, berkesempatan mengunjungi Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng).

Kedatangan Butce Lee untuk menjajaki potensi kerjasama di berbagai bidang, terutama pariwisata, budaya, perdagangan, dan investasi.

Kepada wartawan di salah satu warung kopi di wilayah Palu Barat, Rabu (5/2/2025) Butce Lee mengungkapkan kekagumannya terhadap kekayaan budaya yang ada di Sulteng. Butce Lee bahkan penasaran dengan situs megalitikum yang berusia ribuan tahun yang terdapat di Lembah Bada, Kabupaten Poso, Sulteng.

“Saya penasaran ingin melihat langsung situs megalit yang menjadi ikon Sulteng dengan tagline Negeri 1000 megalit. Seperti di beberapa negara lainnya, ternyata di Sulteng ada megalit yang begitu cantik dan saya ingin melihat langsung keberadaan megalit,” ujarnya.

Banyak potensi-potensi pariwisata yang dimiliki Sulteng yang masih perlu perhatian, khususnya dalam hal promosinya, sehingga bisa menjadi daya tarik dunia internasional. Butce Lie memberikan masukan kepada pemerintah daerah dan pihak terkait lainnya terkait, promosi potensi di Sulteng untuk lebih dimasifkan lagi. Selain kurangnya informasi paket perjalanan wisata yang komplit yang bisa diakses melalui internet, juga perlu menggunakan promosi potensi-potensi atau objek wisata Sulteng dalam tanyangan sebuah film. Dengan memasukan destinasi yang ada di Sulteng dalam film akan dengan cepat memberikan daya tarik tersendiri bagi wisatawan khususnya wisatawan internasional.

“Saya sangat mengapresiasi film lokal Uwentira yang diproduksi juga oleh orang-orang lokal. Dalam tayangan film Uwentira informasi yang saya dapatkan, juga ada beberapa destinasi wisata Sulteng yang ditayangkan. Ini sangat baik untuk daya tarik wisatawan dan saya penasaran juga ingin menonton film Uwentira,” ucapnya.

Butce Lee berharap melalui jaringan diaspora, bisa membuka akses lebih luas bagi Sulteng, bisa membawa potensi-potensi Sulteng untuk lebih dikenal luas hingga dunia internasional.

Senada dengan itu, Ketua Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI) Sulteng, Wijaya Chandra, mengapresiasi dan berterima kasih kepada kepada Butce Lee atas kontribusinya kepada masyarakat Sulteng, khususnya pada saat bencana gempa bumi, tsunami dan likuefaksi melanda Palu pada 2018 silam.

Dimana Butce Lee begitu memberi perhatian kepada korban bencana dengan memberikan bantuan sekitar 37.000 dolar amerika atau sekitar Rp600 juta untuk membantu proses pemulihan bencana di Sulteng.

“Kami sangat berterima kasih atas kepedulian dan dukungan dari diaspora Indonesia, melalui Butce Lee, yang juga telah memberikan bantuan besar pada saat bencana gempa 2018 silam. Bantuan tersebut sangat berarti bagi masyarakat yang terdampak,” kata Wijaya Chandra.

Menurut Wijaya, bantuan dari komunitas diaspora menunjukkan betapa pentingnya kolaborasi antara warga Indonesia di luar negeri dan pemerintah daerah khususnya di Sulteng dalam menghadapi tantangan serta membangun masa depan bangsa menjadi lebih baik.(ron)

Latest article

More articles

WeCreativez WhatsApp Support
Silahkan hubungi kami disini kami akan melayani anda 24 Jam!!