11 February 2025
27.7 C
Palu

Khawatir Terdampak Banjir, Warga Loli Tolak Pembukaan Tambang Baru di Atas Pemukiman

Must read

DONGGALA – Warga Dusun 1 Desa Loli Oge menolak keras aktivitas tambang galian C yang akan beroperasi di atas pemukiman mereka. Dampak lingkungan menjadi alasan utama warga Dusun 1 menolak kehadiran perusahaan tambang galian C baru yang disinyalir milik pengusaha asal kalimantan tersebut.

Pantauan Radar Sulteng, Kamis (9/1/25), satu unit alat berat ekskavator telah melakukan pembukaan jalan di atas pemukiman warga dusun 1. Meski mendapat penolakan keras dari warga, perusahaan tetap bersikukuh untuk melanjutkan aktivitas pertambangan.

Bahkan pihak perusahaan memberikan iming-iming uang ganti rugi agar warga mau menjual rumahnya untuk dijadikan jalan oleh perusahaan. Namun warga tetap menolak.

Salah seorang warga bernama Yanti mengaku pernah didatangi sejumlah orang agar dirinya mau mengizinkan perusahaan lewat tepat di samping rumahnya. Yanti juga diminta untuk menjual rumahnya kepada perusahaan. Namun ia juga menolak karena khawatir terhadap dampak lingkungan yang ditimbulkan oleh perusahaan baru tersebut.

Salah seorang warga Dusun 1, Haris secara tegas menolak kehadiran tambang galian C baru di desanya. Ia mengatakan, bukan menolak perusahaan galian C yang sudah beroperasi lama, tapi menolak kehadiran tambang yang baru. Sebab akan memberikan dampak lingkungan yang lebih luas dan lebih buruk. “Sudah cukup adanya tambang di sini, jangan di tambah lagi,” ujarnya.

Menurut Haris, warga baru mengetahui adanya perusahaan baru yang akan beroperasi itu pada bulan November 2024 lalu. Pada pertemuan dengan pemerintah desa, mayoritas warga dusun 1 menolak keras kehadiran perusahaan tambang galian C baru.

Menurut Haris, warga dusun 1 sudah berkali-kali menolak adanya pembukaan tambang baru di Dusun mereka. Bukan baru kali ini saja. Sebelumnya kata Haris, warga juga sempat menolak perusahaan lain untuk beroperasi. Hasilnya, perusahaan tersebut angkat kaki. “Tapi kali ini perusahaan baru lagi mau masuk beroperasi. Kami warga Dusun 1 tetap menolak,” tegas Haris.

Lanjut Haris mengatakan, hampir dipastikan dampak buruk yang terjadi jika perusahaan itu beroperasi adalah banjir disertai material dari lokasi perusahaan ke pemukiman warga. Meski belum beroperasi, banjir yang disertai material tersebut sudah beberapa kali terjadi dan masuk ke pemukiman warga. “Tadi hujan hanya sebentar, tapi air keruh sudah mengalir dari atas ke pemukiman warga. Apalagi kalau perusahaan itu beroperasi, pasti akan tambah parah,” sebut Haris.

Di tempat yang sama, Asmin menegaskan, pihaknya menolak keras kehadiran tambang baru meski di iming-imingi uang oleh perusahaan. Menurut Asmin, bukan persoalan uang, tapi dampak lingkungan yang akan ditimbulkan. “Kalau kami mata duitan, tanah keluarga kami ini, sudah lama kami jual semua ke perusahaan,” ungkapnya.

Asmin khawatir, dusun 1 Desa Loli Oge akan bernasib sama dengan pemukiman di Kelurahan Watusampu yang kerap dilanda banjir lumpur. Oleh sebab itu, warga dusun satu menolak keras aktivitas tambang galian C baru yang akan beroperasi. “Sebelum semakin buruk, kita antisipasi memang. Makanya kami menolak,” tandas Asmin. (ujs)

Latest article

More articles

WeCreativez WhatsApp Support
Silahkan hubungi kami disini kami akan melayani anda 24 Jam!!