26 March 2025
33.1 C
Palu

BP2P Sulawesi II Temukan 103 Unit Huntap Tondo 2 Kekurangan Baut

Must read

PALU – Dalam data Satuan Kerja (Satker) Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan (BP2P) Sulawesi II mencatat, sedikitnya ada 103 unit Hunian Tetap (Huntap) Tondo 2 yang masih kekurangan baut.

Itu merupakan data yang diterima oleh pihak Satker BP2P Sulawesi II melalui laporan warga. Sedangkan data yang dikumpulkan oleh warga Huntap sendiri, tercatat sedikitnya ada 80 unit yang masih kekurangan baut.

Baut menjadi komponen penting dari struktur bangunan Huntap Tondo 2 yang menggunakan teknologi Rumah Instan Sederhana Sehat (Risha). Dengan panel beton yang saling disambungkan menggunakan baut, teknologi ini diklaim lebih murah serta telah teruji kehandalan struktur tahan gempa. Namun, bagaimana jika baut yang menjadi komponen utama penyambung itu tak terpasang ?

Pejabat pembuat komitmen (PPK), Satker BP2P Sulawesi II, Rio saat disinggung banyaknya baut yang tidak terpasang usai meninjau salah satu Huntap Tondo 2 di blok G pada Selasa (12/3/2025) siang mengatakan, ada dua kemungkinan hal itu bisa terjadi karena kehilangan atau karena memang belum terpasang.

“Ini kami list dulu, jadi kami data dulu. Beberapa unit yang sudah terlapor, yang sudah kami terima, nanti kami cek kembali, karena memang beberapa Huntap ada yang sudah pernah kami cek list lengkap tapi hilang juga. Jadi ada dua kemungkinan ini, ada karena kehilangan, ada karena memang belum terpasang,” paparnya kepada Radar Sulteng.

Data 103 itu masuk ke pihak BP2P Sulawesi II sejak awal Januari 2025 lalu, Namun pada Maret 2025 laporan tersebut baru ditindaklanjuti. Pengadaan baut sambung Rio perlu proses tidak serta merta langsung tersedia. “Tapi barangnya sudah ready, sudah ada materialnya kami tinggal pasang saja,” jelasnya.

Saat disinggung darimana pengadaan baut-baut tersebut sehingga harus membutuhkan waktu, dia mengatakan dari Kota Palu. “Di sini juga ada,” singkatnya.

Proyek Huntap Tondo 2 ini masuk dalam paket pembangunan Huntap pascabencana Sulawesi Tengah beserta prasarana dasar kavling unit tahap 2B yang nilainya mencapai Rp 175 miliar. Proyek ini ditangani oleh PT Adhi Karya (persero) tbk sejak Januari 2023 dan saat ini masih dalam tahap pemeliharaan hingga akhir 2025 mendatang. “Tahap pemeliharaannya sampai dengan November 2025” kata Rio.

Salah seorang warga yang ditemui di lokasi mengaku tidak mengetahui jika bangunan Risha yang ia tinggali kekurangan baut. Sehingga ia tidak pernah melaporkan hal itu ke pihak yang berwenang. “Saya juga tidak tahu pak, saya kira memang sudah begitu, jadi saya tidak pernah laporkan,” urai warga yang tak ingin ditulis namanya. (ril)

-IKLAN-spot_img

Latest article

More articles

WeCreativez WhatsApp Support
Silahkan hubungi kami disini kami akan melayani anda 24 Jam!!