PALU – Sudah memasuki lima bulan, pelaku pembunuhan sadis seorang wanita muda yang juga pelajar berusia 16 tahun inisial SBAP di kamar kosnya di Poso belum juga tertangkap.
Pelaku masih berkeliaran dan belum berhasil ditangkap pihak Polres Poso.
Bahkan Polres Poso sudah melakukan pemeriksaan sejumlah saksi, sampai melakukan tes DNA kepada orang-orang terdekat korban yang meninggal dengan luka tusuk di bagian lehernya.
Lambannya proses penyelidikan kasus pembunuhan pelajar salah satu SMA di Kabupaten Poso ini mendapat kritikan dari sejumlah pihak, termasuk dari ibu korban Nina Sulelino.
Nina Sulelino mempertanyakan kinerja Polres Poso melalui postingan Facebooknya. “Hallo kepolisian khususnya satuan polres Poso hari tgl 21 Maret genap 5 bulan kepergian anak saya Shalsha Bella Agustin Pariwa alias Caca yang mati terbunuh dengan keji dengan pisau badik yang tertancap di leher sebelah kanan lokasi TKP di sebuah kos”an yg berada di kelurahan lawanga Poso kota yang pemilik ya SE orang anggota polisi bagaimana proses perkembangan kasusnya apakah sudah ada titik terang siapa pembunuhnya, saya msh manusia yg punya batas kesabaran karna sudah 5 bulan kami menunggu,” tulis Nina di akun facebook.
Sebelumnya saat Kapolres Poso AKBP Arthur Sameaputty masih menjabat, mengatakan sudah memeriksa sejumlah saksi, termasuk memeriksa kerabat korban. Selain itu, penyidik juga sudah mengamil sampel DNA dari beberapa saksi.
Bukan itu saja Arthur mengaku sudah menerima hasil DNA tapi penyidik belum bisa mengambil keputusan, karena masih akan dilakukan pengiriman DNA lainnya.
Seperti diketahui dari hasil olah TKP, korban pertama kali ditemukan terbaring di tempat tidur dalam kamar kosnya dengan luka tusukan di leher sebelah kanan di bawah rahang, dengan badik yang tertancap pada leher korban.
Korban ditemukan tewas di kamar kosnya di jalan Talasa, kelurahan Lawanga Tawongan, kecamatan Poso Kota Utara.
Data yang diperoleh Radar Sulteng, awalnya tetangga kos korban, bernama Tari hendak menemui korban dan mencoba memanggil korban untuk makan siang, namun tidak ada jawaban.
Tari kemudian mencoba membuka pintu kamar namun terkunci. Karena tak kunjung mendapat jawaban dari korban, Tari pun menelpon pacar korban Risal.
Sekitar Pukul 15.50 WITA Risal tiba di kos dan mengetuk pintu rumah sambil memanggil-manggil korban, namun tidak ada jawaban. Risal mencoba mendobrak pintu kamar namun tidak juga bisa terbuka.
Rekan korban Tari selanjutnya menelpon pemilik kos-kosan untuk membawa kunci cadangan kamar kos korban. Sekitar pukul 16.00 WITA pemilik kos membuka kamar korban dan menemukan korban telah meninggal dunia dengan luka di bagian leher dan ditutupi dengan kain. (ron)