19 April 2025
30.5 C
Palu

PT MBN Keruk Nikel di Jalan Tani Milik Desa Mondowe

Must read

MORUT – Ketua Badan Pemusyawaratan Desa (BPD) Mondowe Arsyad Ratu mengecam PT Mineral Bumi Nusantara (MBN) setelah terbukti menambang di infrastruktur vital desa.

“Jalan kantong produksi di Desa Mondowe sudah ditambang oleh PT MBN, buktinya ada dan sangat jelas,” kata Arsyad, Minggu (23/3/2025).

Menurut Arsyad, 4 bulan lalu dirinya telah menghentikan operasi PT MBN karena menambang nikel di bawah badan jalan tani.

“Begitu saya tahu mereka ambil ore di bawah jalan, langsung saya stop. Jangan tambang di situ!”

Rupanya larangan itu tak diindahkan PT MBN setelah Arsyad menerima laporan warga yang mengeluh jalan itu tidak bisa dilalui.

Dia lantas mendatangi lokasi yang dikerjakan PT Pan China International (PCI) dan menanyakan realisasi jalan alternatif yang pernah dijanjikan MBN.

Ia juga meminta pihak MBN segera memperbaiki jalan tani yang sudah berubah posisi akibat penambangan. Sebab jalan tani itu dibangun menggunakan dana desa, bukan swadaya masyarakat.

Arsyad mengaku BPD menyetujui ada penambangan di wilayah Mondowe. Tetapi saat itu ia menekankan pihak MBN agar tidak merusak badan jalan tani.

“Kami setuju tambang, tapi jangan rusak jalan yang dibangun pakai APBDes,” katanya.

Di era Kades Alimudin (2016), pembangunan jalan tersebut menghabiskan anggaran Rp100 juta. Kemudian dilanjutkan oleh Kades Rustam Walubita (2017) untuk perluasan dengan anggaran Rp150 juta.

“Ada uang negara di jalan itu! Kenapa kalian tambang?,” tegas Arsyad.

Arsyad juga mengungkapkan, upaya koordinasi yang selalu gagal. Bahkan Kepala Tehnik Tambang (KTT) PT MBN menutup akses komunikasi. Ia lantas mendatangi kantor PT CPI selaku pihak JO (Joint Operation) PT MBN.

“Upaya untuk mengingatkan perusahaan tidak direspons, malah nomor telepon saya diblokir oleh KTT MBN,” tandasnya.

Reynaldi, salah satu tim teknis pertambangan PT MBN mengakui PT PCI telah melakukan penambangan di bagian tengah dan ujung jalan tani desa Mondowe.

Menurut dia, area itu masuk konsesi IUP MBN yang hanya bisa diolah seluas 10 hektare dari 20 hektare lahan masyarakat yang sudah dibebaskan.

Namun sebelum penambangan, PT MBN telah mendapatkan persetujuan dari Kades Mondowe dan dibahas dalam rapat resmi di kantor desa. Dengan catatan, pihak MBN wajib membuka jalur alternatif sambil memperbaiki jalan tani yang lama.

Komitmen itu kata Reynaldi sudah dilaksanakan. Saat ini progresnya tersisa 5 meter lagi di ujung jalan tani dan segera dituntaskan. Kondisi jalan pun kini sudah berubah jauh lebih baik dari sebelumnya.

“Kami sudah sampaikan ke desa bahwa jalan tani akan kami perbaiki. Sekarang malah lebih bagus dari sebelumnya. Lebar jalan juga kami tambah. Kalau kemarin-kemarin cuma motor yang bisa naik, sekarang biar DT 10 atau 20 bisa naik karena itu luas,” ujarnya terpisah.

Selain membuat jalur alternatif dan meningkatkan mutu jalan dengan material berkualitas, PT MBN juga memperlebar jalan tani Mondowe sepanjang 500 meter di luar konsesi mereka.

Terkait protes yang dilakukan BPD Mondowe, Reynaldi memastikan pihaknya melibatkan BPD dalam pembahasan sebelum penambangan. Bahkan kata dia, Ketua BPD turun tangan dalam proses pembebasan lahan warga.

Menurut Reynaldi, pihaknya tidak mendapatkan protes dari masyarakat yang bertani atau warga pengepul kayu, malah masyarakat berterima kasih karena jalannya sudah bagus.

“Kami juga bingung karena saat pembahasan lokasi penambangan BPD juga mengetahui, bahkan Ketua BPD turun tangan dalam proses pembebasan lahan,” katanya.

Reynaldi juga mengabarkan bahwa MBN segera merelokasi titik operasi ke arah Desa Marale. Namun sebelum mencapai mine out, MBN terlebih dahulu merehabilitasi lingkungan dengan penanaman kembali di pinggir jalan dan lahan bekas tambang.

“Bulan depan sudah mau mine out dan pindah titik ke arah Desa Marale. Sekarang kita sementara progres recounturing untuk penanaman kembali. Jadi semua lahan dan jalan kita kembalikan ke desa,” tukasnya.

Terpisah, Kades Mondowe Nur Ikbal Sampe membenarkan penjelasan Reynaldi terkait persetujuan penambangan yang masuk dalam area jalan tani. Meski ada pro-kontra, Ia menekankan objektivitas dalam menilai kinerja PT MBN, terutama dari dampak nyata ke petani.

“Jalan alternatif di bawah sudah memadai. Jalan tani juga tetap ada dan telah ditingkatkan mutunya. Sekarang kembali ke kita apakah objektif menilai manfaatnya,” ujarnya dihubungi Senin (24/3)/2025).

Nur Ikbal mengaku setuju dengan sikap Ketua BPD, bahkan siap membersamainya menghentikan aktifitas PT MBN di Mondowe apabila perusahaan tidak menepati komitmen untuk membuka akses alternatif dan perbaikan jalan tersebut.

“Sebelumnya saya sampaikan ke Ketua BPD, kalau tidak ada akses yang dibuat perusahaan untuk para petani, kita tutup saja. Tetapi kalau sekarang jalan taninya jauh lebih bagus dari yang sebelumnya, itu yang perlu kita dukung,” tandasnya.

Selain memenuhi komiitmen, Nur Ikbal menilai PT MBN responsif terhadap kebutuhan desa, salah satunya melebarkan akses jalan ke area pemakaman yang sebelumnya terhalang klaim tanah pribadi.

“MBN juga mau perbaiki jalan sampai di depan jalan raya dekat pemakaman. Hanya pada saat turun pada saat itu, sedikitnya ada orang yang mencoba menghalangi jalan itu. Tetapi jalannya sudah dibuat lebar,” pungkasnya. (ham)

-IKLAN-spot_img

Latest article

More articles

WeCreativez WhatsApp Support
Silahkan hubungi kami disini kami akan melayani anda 24 Jam!!