PALU- Saat ini beredar di beberapa media online capaian Pendapatan Asli Daerah (PAD) Sulawesi Tengah di awal Tahun 2023 mencapai Rp2 triliun.
Capaian ini luar biasa dari pemerintah Sulawesi Tengah. Sayangnya berita di media soal capaian peningkatan PAD itu ternyata tidak benar dan dibantah langsung Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Sulteng, Rifki Anata Mustaqim, Senin (29/5).
Kepada Radar Sulteng, Kepala Bapenda mengaku, capaian PAD sebagaiaman terbuat dalam sejumlah media tidaklah benar. Karena Bapenda sendiri dalam program kerjanya ditargetkan Rp1,7 triliun hingga akhir 2023.
“Itu tidak benar. Target saja sampai akhir tahun 2023, kita hanya Rp1,7 T, Bagaimana bisa dua triliun di triwulan I,” jelasnya.
Bahkan Rifki membantah jika dirinya pernah diwawancara atau mengeluarkan statment terkait capaian PAD tersebut. Adanya pemberitaan tersebut, diakui Kepala Bapenda dirinya ditanya oleh Wakil Gubernur Mamun Amir. Iapun langsung mengklarifikasi kepada wakil gubernur bahwa berita tersebut tidak benar.
“Saya juga sudah ditanya Pak Wagub, dan saya sudah klarifikasi kalau berita itu tidak benar. Saya tidak pernah diwawancarai soal itu,” ungkapnya.
Ia juga mengaku tak mengetahui darimana sumber berita tersebut dan memastikan tidak pernah diwawancara terkait capaian PAD TW I kepada wartawan.
Lebih lanjut, Kepala Bapenda mengakui, dalam kepemimpinan Rusdy Mastura-Mamun Amir mengejar target Rp1,7 T di 2023 PAD memang mengalami kenaikan cukup signifikan. Kesemuanya bersumber dari pajak-pajak daerah, termasuk pajak kendaraan bermotor, pajak rokok dan pajak permukaan air tanah.
“Kami memang menggenjot PAD, sesuai perintah Pak Gubernur. Tapi belum Rp2 triliun,” demikian jelas Kepala Bapenda Sulteng itu.(awl)
