09 December 2024
34.7 C
Palu

Mahasiwa Pencipta Logo HUT Morut ke-10 Tak Dihargai Secara Finansial

MDS : Pemkab Morut Jangan Meremehkan Karya Intelektual Anak Daerah  

Must read

PALU – Seorang mahasiswa asal Morowali Utara (Morut) bernama Catra Litria Lingkup, yang berhasil memenangkan lomba desain Logo HUTMorut ke-10, terkesan terbaikan dan tidak mendapatkan apresiasi dari Pemkab Morowali Utara (Morut) dengan selayaknya.

Logo karya Catra telah resmi telah digunakan Pemkab Morut, namun hanya dihargai dengan pemberian piagam oleh Pemkab Morut. “Pemda Morut ataupun Pemda lain di Indonesia ini jangan pernah meremehkan karya intelektual anak daerahnya. Ini khusus kepada Catra yang tidak lain adalah anak daerah Morut sendiri yang hasil karyanya terkesan tidak ada apresiasi yang layak dari Pemda Morut,” kata, Tokoh Muda Morut yang juga politisi Partai Demokrat Mardiman Sane (MDS) kepada wartawan di Kota Palu, disela-sela pemberian santunan kepada Catra Litria Lingkup, Sabtu (4/11/2023).

Menurut Mardiman Sane, dia sangat menghargai sebuah karya seni, karena di awal-awal perjuangannya saat mengadu nasib di ibu kota Jakarta, dia juga merupakan pekerja seni. Apalagi karya seni itu berhubungan dengan simbol sebuah daerah melalui sebuah logo HUT Morut yang sudah pasti merupakan kekayaan intelektual.

“Ada karya seni, karya intelektual seorang pemuda asal  Morut, Logo karyanya digunakan di belakang panggung, di umbul-umbul dalam perayaan HUT Morut, tapi apa bentuk apresiasi kepada pencipta logo HUT Morut?,”  kata Mardiman.

Sebagai bentuk apresiasi kepada putra asal Morut yang memiliki talenda seni dengan mendesain logo HUT Morut, pihaknya memberikan apresiasi dalam bentuk bantuan dana untuk mendukung setiap kreativitas karya seni dari Catra Litria. “Bantuan ini semoga bisa menjadi motivasi kepada putra atas dedikasinya yang telah menciptakan logo HUT Morowali Utara ke-10,” tukasnya.

Sementara Catra Litria Lingkup mengungkapkan, Logo karyanya sudah digunakan dan telah disetujui panitia, namun logo karya mahasiswa Semester 3 Program Studi Ilmu Pemerintahan FISIP Universitas Tadulako Palu tersebut tidak ada disebutkan, terkesan tidak dihargai apalagi secara finansial.

“Saya inginkan logo yang saya buat ini dipublikasikan dengan pengakuan bahwa saya adalah pembuatnya,” pungkasnya. (*/ron)

Latest article

More articles

WeCreativez WhatsApp Support
Silahkan hubungi kami disini kami akan melayani anda 24 Jam!!