MOROWALI – Indonesia Huabao Industrial Park (IHIP) atau PT Buashao Taman Industry Invesment Group (BTIIG) ikut ambil bagian dalam meningkatkan kualitas pendidikan di wilayah Morowali, khususnya Kecamatan Bungku Barat.
Salah satunya lewat IHIP Youth Empowering Chambers (IYEC), yang merupakan bagian dari program Corporate Social Responsibility (CSR) PT BTIIG. Kegiatan IYEC ini, untuk kali pertama dimulai dari SMK Negeri 2 Bungku Barat, di Desa Ambunu, Morowali, Rabu (18/11/2023).
Adapun IYEC merupakan suatu program peningkatan kualitas siswa lewat pengembangan diri. External Manager Indonesia Huabao Industrial Park, Cipto Rustianto, mengatakan, program yang ditujukan bagi para siswa ini, bukti nyata kehadiran IHIP atau PT BTII di tengah-tengah masyarakat Morowali.
IHIP sendiri adalah satu perusahaan yang bergerak di bidang Pengelolaan Kawasan Industri Berbasis Smelter Nikel yang berlokasi kerja di Desa Topogaro, Kecamatan Bungku Barat, Kabupaten Morowali, Provinsi Sulawesi Tengah. IHIP merupakan bagian dari Zhenshi Holding Group, yang merupakan salah satu dari 500 Perusahaan Swasta Teratas China dan 500 Perusahaan Manufaktur Teratas China.
Zhenshi, yang terletak di Dataran Hangjiahu di Delta Sungai Yangtze, adalah salah satu perusahaan percontohan reformasi saham gabungan pertama di Provinsi Zhejiang. IHIP sebagai bagian dari Zhenshi Group bersama-sama berkomitmen akan menjadi yang terbaik di wilayah Asia dan terbaik di Indonesia.
“Kami berkomitmen penuh untuk selalu memberikan yang terbaik, salah satunya adalah peningkatan kualitas dan mutu pendidikan di area sekitar industri,” ungkap Cipto.
Menurut Cipto, materi pelatihan kali ini adalah problem solving, dimana melalui sesi ini diharapkan mampu membiasakan siswa untuk berpikir sistematis, mampu mencari jalan keluar terhadap situasi yang dihadapi, belajar menganalisis suatu masalah dari berbagai aspek, mendidik siswa percaya diri, serta mendidik siswa untuk berpikir dan bertindak kreatif.
Lebih jauh disampaikan, Communication IHIP, Hasrul AS, kurikulum IYEC sendiri sedang diuji cobakan kepada kurang lebih 100 siswa, bekerjasama dengan SMK Negeri 2 Bungku Barat di Kabupaten Morowali. Sedikitnya ada 3 kompetensi dasar yang dilatih dalam program IYEC ini, akan difokuskan kepada kompetensi yang saat ini dibutuhkan secara global, mulai dari Komunikasi Efektif melalui program Impactful Public Speaking, yaitu pelatihan kepercayaan diri saat berkomunikasi seperti presentasi, hingga keterampilan menulis serta menyampaikan pendapat dan menghargai pendapat orang lain.
“Kemudian dilanjutkan kompetensi selanjutnya seperti, Problem Solving, creativity, dan critical thinking yaitu, kemampuan mengelola perubahan yang mampu mengatasi sebuah masalah dengan cepat dan tepat melalui kreatifitas dan kemampuan berpikir kritis sesuai dengan perencanaan dan tujuannya,” paparnya.
Serta kompetensi mengelola social media yang inspiratif, Mulai dari identifikasi peluang yang tersedia, membuat perencanaan yang baik. Selanjutnya IHIP juga menyiapkan materi inspiring social media, yang akan mengajari netiquette dan penggunaan media sosial sebagai pembentukan positive self-branding.
“Hal itu, didasarkan bahwa saat ini, keseharian sebagian masyarakat Indonesia hingga pelosok daerah tidak bisa dilepaskan dari pemanfaatan sarana digital, seiring dengan semakin meluasnya digitalisasi di berbagai industri dan aktivitas perekonomian,” jelas Hasrul.
Guna lebih mengenalkan dinamika ekonomi digital di Indonesia saat ini serta terbukanya peluang karir di masa depan bagi generasi muda Indonesia, program IYEC hadir menjadi solusi untuk mendorong kualitas pendidikan secara berkelanjutan. Melalui kegiatan ini IHIP sekaligus mendorong siswa SMKN 2 Bungku Barat untuk tidak ragu berkarya dan memajukan industry digital nasional melalui kemampuan kreatifitas dan public speaking, problem solving dan social media.
“Dengan demikian, mereka pun akan memberikan kontribusi bagi pengembangan ekonomi digital nasional yang menjadi tumpuan ekonomi Indonesia di masa depan,” katanya.
Masih menurut Hasrul, IHIP IYEC ini bertujuan menyiapkan anak-anak muda Indonesia khususnya di area sekitar industri, sekaligus meningkatkan potensi mereka sehingga bisa menjadi sumber daya manusia yang unggul di era Revolusi Industri 4.0 atau cyber physical system.
“Dengan demikian, siswa akan bisa menyiapkan dirinya menghadapi tantangan yang ada di era digital, baik untuk berkarir sebagai tenaga profesional maupun mengambil langkah sebagai pelaku bisnis,” tandasnya.
Salah satu peserta IYEC Problem Solving SMK 2 Bungku Barat, Nur Azizah, mengaku, sangat senang bisa mengikuti program ini, karena membantu dirinya untuk memacu kreatifitas untuk berpikir jauh kedepan dan selalu mencari solusi terhadap sebuah permasalahan. (*/agg)