PALU – Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dan Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Sulawesi Tengah menggelar kegiatan Salam Anak Indonesia dengan tema Aku Bangga Menjadi Anak Indonesia, Kamis (24/8). Acara yang dihadiri langsung pihak BNPT dan FKPT Sulteng ini dilaksanakan di SDN 03 Banawa, Kabupaten Donggala.
Kasubag Protokol dan Pengamanan BNPT RI, Trigus Sinduwarno yang membuka kegiatan ini mengatakan bahwa Salam Anak Indonesia dengan tema Aku Bangga Menjadi Anak Indonesia adalah salah satu program BNPT lewat FKPT-FKPT yang berjumlah sekitar 34 di seluruh Indonesia.
Diharapkan dengan kegiatan ini, para anak-anak bangga menjadi bagian dari anak Indonesia, mempunyai kepribadian yang seperti diharapkan, mempunyai sikap toleransi kepada yang beragama lain, saling menghormati baik kepada teman dan guru.
“Intinya kita balik lagi ke pancasila, biar mereka tidak intoleran, coba diintervensi dari awal atau di usia masih anak-anak sekolah dasar,” kata Trigus Sinduwarno kepada Radar Sulteng.
Sedangkan Ketua FKPT Sulteng Muhamad Nur Sangaji menjelaskan, peletakan dasar yang paling fundamental untuk anak-anak ini membangkitkan apa yang disebut rasa cinta terhadap tanah air.
Karena di umur ini diinjeksi semangat kecintaan itu pada negerinya tempat mereka lahir, sehingga ketika dewasa rasa cinta terhadap tanah air itu akan berbekas dan ikut terus.
“Jadi diletakkan dasar-dasar itu sejak awal, anak-anak itu apa nilai yang kita sampaikan kepada mereka akan terukir, ada falsafah yang bilang kalau kita mendidik anak-anak sama seperti mengukir di batu, tapi kalau nanti sudah dewasa baru dididik itu sama dengan mengukir di air, tidak ada bekasnya,” kata Muhamad Nur Sangaji.
Narasumber dalam kegiatan ini ialah Dian Nuranindya yaitu seorang Story Teller. Menurut Dian, cara penyampaian di kegiatan ini kepada anak-anak sekolah dasar pastinya dengan sesuatu yang menarik bagi mereka misalnya dengan dongeng, bercerita, dan permainan tanpa terkesan menyampaikan dengan berat topiknya, karena topiknya lumayan berat.
“Kegiatan ini diharapkan supaya anak-anak itu punya pegangan, pandangan yang lebih luas, makanya dimulai dari sini. Bagaimanapun juga anak-anak ini generasi penerus, jadi di mulai sejak dini mereka diajarkan ada berbagai macam budaya, agama jadi mereka belajar untuk saling menghargai,” sebutnya.
Kepala Bidang Perempuan dan Anak FKPT Sulteng Dr. Nurhayati, M. Fil. I. menambahkan bahwa kegiatan salam anak Indonesia dengan mengambil tema “Aku bangga menjadi anak indonesia” ini dilaksanakan untuk menperdalam nilai-nilai pancasila dan toleransi sesama sejak usia dini, dalam rangka memperkuat pencegahan paham radikal dan terorisme.
“Harapan kami agar dapat menanamkan sikap toleran dan menghargai kemajemukan sebagai salah satu upaya untuk menangkal radikalisme dan terorisme pada anak usia pendidikan dasar,” jelasnya.
Sementara itu, Kasubag Kepegawaian dan Umum Dinas Pendidikan Kabupaten Donggala, Sunardi mengaku sangat mengapresiasi kegiatan tersebut karena bisa melakukan pencegahan sejak dini dari paham-paham yang merusak tatanan pemerintahan khususnya pancasila itu kepada generasi penerus bangsa.
Dalam hal mencegah radikalisme dan terorisme, Dinas Pendidikan Kabupaten Donggala kata dia memberi mendukung penuh dengan adanya kegiatan ini.
“Memang pancasila itu sebagai akarnya daripada negara kita, jadi para generasi muda maupun yang masih pelajar harus ditanamkan, mengembangkan diri dan bisa menerima dan menyaring arus globalisasi yang masuk di paham-paham kita,” tutupnya.(acm)