09 December 2024
34.7 C
Palu

Gempa di Palolo Berasal dari Aktivitas Sesar Palolo Graben

Dua Hari Tercatat Sudah 50 Kali Gempa Susulan

Must read

PALU – Untuk kejadian gempa bumi magnitudo 5,3 di wilayah Kabupaten Sigi pada Minggu tanggal 6 Agustus 2023 sekitar pukul 9.44 WITA hingga Senin 7 Agustus 2023 pukul 17.00 WITA kurang lebih menyebabkan 50 kali gempa susulan di area lokasi yang sama.

Dari hasil analisasi BMKG Stasiun Geofisika Kelas I Palu didapatkan gempa-gempa tersebut dari yang terkecil dengan magnitudo 2 dan yang terbesar untuk saat ini magnitudo 5.

Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Stasiun Geofisika Kelas I Palu Hendrik Leopatty mengatakan, kategori gempa dengan magnitudo 5 ini wajar jika terjadi setiap tahunnya, sedangkan gempa dengan magnitudo 7 harus membutuhkan waktu di atas 30 tahun.

Terkait susulan gempa yang sudah mencapai 50 kali guncangan, Hendrik mengaku belum bisa memastikan gempa susulan memang masih akan bertambah, namun yang pasti kejadian gempa mengalami proses pergerakan untuk kembali menuju keseimbangan, maka dengan itu semoga saja sudah akan menuju ke titik tersebut.

“Kami berharap kekuatan gempanya dari waktu ke waktu semakin menurun dan memang saat ini sudah ada aktivitas menurun,” kata Hendrik Leopatty kepada Radar Sulteng, Senin (7/8) malam.

Aktivitas penurunan gempa susulan itu dilihat dari frekuensi kejadian yang tadinya setiap jam pasti ada gempa, tetapi untuk hari ini atau Senin 7 Agustus pihaknya melihat misalnya pada pukul 10.00 WITA dan 11.00 WITA ada gempa kemudian nanti terjadi lagi pukul 16.00 WITA.

Namun pihaknya tetap mengimbau kepada masyarakat untuk tetap melakukan tindakan-tindakan  antisipasi, artinya jangan langsung dianggap selesai begitu saja, tetapi disatu sisi masyarakat perlu mencari tahu proses perkembangannya seperti apa. “Kami juga sudah berkoordinasi dengan pemerintah Kabupaten Sigi khususnya melalui BPBD Sigi,” sebutnya.

Gempa bumi yang melanda Kabupaten Sigi ini sendiri diakibatkan oleh area Patahan Palolo Graben, yang memiliki dua segmen yakni palolo graben A dan palolo graben B. Dua bidang patahan dengan karakter yang sama namun nampak dari permukaan terlihat terpisah ini dipetakan oleh teman-teman pusat gempa nasional yang didalamnya merupakan pakar-pakar gempa di Indonesia.

Berdasarkan hasil analisa lanjutan ditemukan bahwa pergerakan aktivitas sesar Palolo Graben memiliki tipikal turun, dan pemicu gempa-gempa dangkal yang artinya kedalamannya umumnya dari 5 kilometer sampai 20 kilometer saja. “Untuk panjang sesar Palolo Graben ini belum bisa kami tentukan secara pasti karena butuh akumulasi kumpulan data-data gempa yang ada terjadi. Tapi  lokasi patahan ini memang lebih dekatnya di daerah Kamarora, efek getarannya dari gempa kemarin bisa sampai ke Poso sampai Parigi Moutong bagian atas,” jelas Hendrik.

Palolo Graben menurut Hendrik pernah menguncang wilayah Sulawesi Tengah pada tahun 2017 yang berdampak merusak di daerah Napu, dengan kekuatan yang bisa dikatakan cukup besar yakni dengan magnitudo 6,6, dan efek kerusakannya kebanyakan berada di Napu.

“Sejarah dalam 5 sampai 6 tahun ke belakang itu gempa pada 2017  yang paling besar,” singkatnya.

Dia menambahkan, BMKG khususnya Stasiun Geofisika Kelas I Palu juga sudah menurunkan tim survey dengan tugas utama yang pertama itu melakukan koordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Sigi khususnya dengan BPBD Sigi. Kemudian kedua, tugasnya memberi sosialisasi atau penjelasan yang benar tentang gempa kepada masyarakat, karena takutnya ada isu-isu berita hoaks yang bisa disalagunakan orang yang membuat keresahan masyarakat menjadi lebih panik lagi. “Jadi tim itu bekerja untuk menepis atau mengurangi efek keresahan masyarakat,” ungkapnya.

Tugas tim yang lain adalah melakukan pengamatan langsung yang dikenal dengan nama survey mikroseismik, artinya tim nantinya akan melakukan pemetaan  lokasi yang mana mengalami kerusakan hingga berapa MMI dan mengambil data langsung di lapangan terkait dengan kondisi tanahnya.

“Yang perlu kami tegaskan masyarakat dapat mengetahui kondisi rumahnya dulu sebelum betul-betul ingin kembali ke rumah, apabila ditemukan tidak baik kami imbau bertahan dulu di luar atau pekarangan rumah, sambil menunggu perkembangan kelanjutan dari gempa ini,” tutupnya.(acm)

Latest article

More articles

WeCreativez WhatsApp Support
Silahkan hubungi kami disini kami akan melayani anda 24 Jam!!