12 November 2024
23.8 C
Palu

Disdik Sulteng Optimalkan Tracer Study Lulusan SMK

Lewat Bimtek yang Digelar Bidang Pembinaan SMK

Must read

PALU – Data lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) menjadi hal penting dalam mengukur tingkat keberhasilan luaran SMK. Hal ini lah yang terus didorong Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Tengah melalui Tracer Study atau penelusuran lulusan.

Sejak program Tracer Study lulusan SMK ini dilakukan, Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Sulawesi Tengah berhasil mendata para lulusan, yang ternyata telah banyak bekerja di dunia usaha maupun dunia industri (Dudi). Guna meningkatkan kembali kegiatan Tracer Study, Disdik Sulteng melalui Bidang Pembinaan SMK menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Tracer Study, di salah satu hotel di Kota Palu, Senin (8/5/2023).

Kegiatan ini dibuka langsung Kepala Dinas Pendidikan Sulteng, Yudiawati Vidiana Windarrusliana, S.K.M., M.Kes. Kepada Radar Sulteng, Kepala Dinas Pendidikan mengungkapkan, bahwa sejak menjabat Pelaksana Tugas Kadisdik, dirinya telah bertanya kepada kepala SMK-SMK yang dikunjungi terkait lulusan mereka. Namun saat itu ada kebingungan dari pihak sekolah terkait status pekerjaan lulusannya.

“Apakah bekerja, lanjut perguruan tinggi atau kah menganggur, itu yang tidak diketahui pihak SMK waktu dulu. Sehingga saya minta pihak sekolah harus lakukan penelusuran terkait dengan lulusan mereka,” kata Kadisdik.

Gayung bersambut kata dia, salah seorang pejabatnya, membuat proyek perubahan sebagai dasar dalam Diklat Kepemipinan, terkait dengan Tracer Study. Dan kebetulan yang bersangkutan juga memiliki tugas di Pembinaan SMK.

Aplikasi yang semula sederhana itu pun, akhirnya dikembangkan pihak dinas. “Dan pada 2022 Direktorat Pembinaan SMK juga memprogramkan tracer study ini. Dan Alhamdulillah, di Tahun kemarin tingkat penelusuran kami bisa di angka 62 persen,” ujar Yudiawati.

Dari hasil tracer study itu pun, dapat dikatakan menggugurkan data yang disampaikan BPS bahwa lulusan SMK paling banyak menyumbangkan angka pengangguran di angka 7 persen. Dari tracer study, tingkat pengangguran lulusan SMK diketahui ternyata hanya sekitar 5 persen.

“Lewat tracer study, dan juga penerapan kurikulum merdeka belajar yang telah bekerjasama dengan dunia usaha dan dunia industri, data pengangguran lulusan SMK bisa menurun lagi,” katanya.

Dia juga mengingatkan, seluruh SMK, agar tidak bosan-bosannya meminta para lulusan mengisi tracer study lewat aplikasi yang ada. Pihak SMK, juga diminta tidak hanya membekali lulusannya dengan ijazah semata namun juga sertifikat kompetensi dari badan uji kompetensi nasional, sehingga lulusan bisa benar-benar diterima di dunia usaha dan dunia industry.

Sementara itu, Panitia Kegiatan, Hj Uriani Hasan SPd MSi, yang juga Kepala Seksi Peserta Didik SMK menjelaskan, bahwa kegiatan ini diikuti kurang lebih 78 peserta. Para peserta merupakan wakil kepala Bidang Kesiswaan SMK se Sulteng. Uriani juga mengakui, bahwa program tracer study ini, awalnya memang dimulai dari aplikasi yang menjadi bahan proyek perubahannya ketika mengikuti Diklatpim beberapa waktu lalu.

“Alhamdulillah sekarang sudah berjalan dan lewat kegiatan ini kita ingin melihat perkembangannya, sudah sejauh mana sekolah melakukan pendataan terhadap para lulusan tersebut lewat aplikasi,” terangnya.

Masih menurut dia, sekolah didorong pula membuat Bursa Kerja Khusus (BKK) seperti yang ada di Disdik. Sehingga, segala informasi lowongan pekerjaan di dunia usaha dan dunia industry dapat tersampaikan kepada para lulusan. Adapun kegiatan ini, rencananya digelar selama tiga hari, dengan menghadirkan sejumlah narasumber.

“Narasumber yang terlibat masing-masimg dari Tim BKK Provinsi, kemudian Dinas Nakertrans, Tim Stunting dan Kepolisian terkait materi penghapusan kekerasan seksual, yang berpotensi terjadi di lingkungan kerja,” tandas Uriani. (agg)

Latest article

More articles

WeCreativez WhatsApp Support
Silahkan hubungi kami disini kami akan melayani anda 24 Jam!!