PALU – Strategi komunikasi yang komprehensif, sistematis dan terukur dipercaya menjadi langkah awal tercapainya tujuan sebuah organisasi. Beragam kebutuhan serta tantangan dalam organisasi menuntut seorang profesional dapat berpikir dan bertindak cepat dan tepat.
Hal ini sebagaimana disampaikan Dr Emilia Bassar, M.Si IAPR, founder dan Ceo Center of Public Relations, Outreach, and Communication (CPROCOM), saat menjadi pembicara pada workshop transformasi profesionalisme dosen dalam implementasi kurikulum merdeka di Bougenville Room, Swissbel Hotel Palu Jumat, 11 Agustus 2023. Emilia, yang juga dosen Universitas Mercu Buana tersebut mengatakan, bahwa penyusunan strategi komunikasi oleh sebuah lembaga atau perusahaan merupakan suatu keharusan. Penyusunan tersebut berguna untuk menetapkan tujuan komunikasi secara terukur dan menjadi panduan untuk semua program komunikasi. Strategi komunikasi atau PR yang disusun harus selaras dengan visi misi organisasi, tujuan strategis, termasuk dengan arahan pimpinan. “Tujuannya apa, agar strategi komunikasi yang kita buat itu dipakai oleh perusahaan atau lembaga kita, itu pertama, yang kedua berkontribusi pada tujuan perusahaan,” tambah Emilia.
Dijelaskannya, sejumlah langkah dan taktik dapat dilakukan untuk mengembangkan strategi komunikasi sebuah lembaga, diantaranya riset dan analisa situasi. Di dalamnya memetakan apa saja yang menjadi kekuatan, kelemahan, tantangan serta ancaman yang dimiliki oleh lembaga maupun profesional secara individu. Termasuk oleh lembaga kependidikan dan profesional akademisi yang harus responsif terhadap tantangan kurikulum merdeka. Lebih lanjut, Emilia dalam kegiatan yang berlangsung interaktif tersebut mengatakan, bahwa analisa situasi dalam penyusunan strategi komunikasi dan PR sebenarnya sangat beragam tidak sebatas dengan penggunaan analisis SWOT.
“Sebenarnya ada juga tools yang lain yang bisa kita gunakan, ada PEST, PESTLE,” tambahnya.
PEST dan PESTLE merupakan singkatan dari Political, Economic, Social, Technological, Legal dan Environment. Hal mendasar lain dalam paparannya disebutkan bahwa menerapkan strategi komunikasi juga sangat dipengaruhi oleh tujuan yang hendak dicapai, target audiens yang ingin dijangkau, pesan yang akan disampaikan, media yang digunakan oleh lembaga atau organisSj sebagai alat jangkau ke masyarakat, hingga evaluasi dan monitoring.
Workshop yang diselenggarakan oleh Program Studi Ilmu Komunikasi (Ilkom) Universitas Tadulako tersebut, merupakan rangkaian kegiatan dari Program Kompetisi Kampus Mengajar (PKKM) tahun 2023, diikuti puluhan peserta dari kalangan akademisi, birokrasi, profesional, juga media.
Turut hadir Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Untad Prof Dr Muh Khairil MH, Koordinator Prodi Ilkom Hj Israwati Suriyadi S.Sos MSi, serta sejumlah dosen di lingkungan FISIP Untad.(*/agg)