PALU – Animo calon mahasiswa baru mendaftar di Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi (STIA) Pembangunan Palu cukup tinggi. Tercatat hingga saat ini sudah kurang lebih 90 pendaftar yang mengembalikan formulir pendaftarannya kepada panitia penerimaan calon mahasiswa baru kampus yang terletak di Jalan Nuri, Kelurahan Tanamodindi, Kota Palu tersebut.
Melihat animo pendaftar yang cukup tinggi, panitia sampai membuka tiga gelombang penerimaan, sejak Mei hingga September 2023 ini. Kepada Radar Sulteng, Ketua STIA Pembangunan Palu, Dr H Nasir Mangngasing MSi, menyampaikan, pendaftaran sendiri masih dalam waktu dekat segera ditutup. “Sudah kurang lebih 90 orang yang mendaftar. Dua pekan lagi pendaftaran akan kami tutup, mengingat kuota calon mahasiswa baru yang hampir terpenuhi,” ungkap Nasir, Rabu (13/9) kemarin.
Usai pendaftaran, meski STIA Pembangunan Palu berstatus perguruan tinggi swasta, para calon mahasiswa tidak serta merta langsung diterima, panitia masih harus melakukan wawancara, sebelum menentukan apakah layak untuk diterima menjadi mahasiswa. Hal ini untuk mengetahui komitmen para pendaftar yang ingin berkuliah di STIA Pembangunan Palu.
“Jadi kan memang kampus kita ini juga ada mahasiswa yang sudah bekerja, jadi sebelum yang mendaftar ini resmi mahasiswa kami ingin tahu seberapa komitmen mereka untuk mengikuti perkuliahan nantinya,” jelas Ketua STIA Pembangunan Palu.
Kehadiran STIA Pembangunan Palu, yang hampir berusia 23 Tahun, sudah cukup dipercaya mesyarakat menjadi salah satu perguruan tinggi swasta pilihan di Sulawesi Tengah. Saat ini saja, lanjut Ketua STIA Pembangunan, hanya satu Program Studi yakni Administrasi Publik, mahasiswanya sudah mencapai kurang lebih 800 orang.
“Dan yang saya senang, perbandingan antara mahasiswa murni (belum bekerja) dan yang sudah bekerja, hampir sebanding. Ini artinya, kampus kami juga menjadi rujukan bagi para siswa-siswa yang baru lulus dari SMA,” terangnya.
Bagi mahasiswa yang belum bekerja, kata dia, juga berkesempatan mendapat beasiswa. Baik itu program dari pemerintah pusat, maupun program pemerintah daerah yang sudah melakukan kerjasama dengan STIA Pembangunan Palu. Sejumlah Pemerintah Kota maupun Pemerintah Kabupaten kata dia sudah bekerjasama dengan STIA Pembangunan, sehingga bagi warganya yang ingin mendapatkan beasiswa, bisa pula berkuliah di kampus ini.
“Misalnya siswa itu sudah melekat beasiswa kurang mampu sejak SMA, bisa melanjutkan beasiswanya juga di kampus STIA Pembangunan,” kata Nasir.
Sebagian kalangan pun kata dia, mengibaratkan STIA Pembanguna Palu adalah kampus II (dua) Untad. Karena, sebagian besar dosen-dosen yang mengajar juga merupakan dosen-dosen dari Universitas Tadulako. “Kampus ini dulu juga didirikan oleh mantan Gubernur Sulawesi Tengah, almarhum Galib Lasahido bersama para dosen-dosen di Untad, sehingga kualitas dari kampus ini pun tidak perlu diragukan,” tuturnya.
Khusus dosen-dosen yayasan kata dia, saat ini hampir seluruhnya tengah mengambil pendidikan Strata 3 (S3) tidak hanya di Untad, namun juga ada pula di kampus-kampus lain di Pulau Jawa. STIA Pembangunan Palu pun saat ini terus mendorong agar para dosen yayasan seluruhnya bergelar S3 atau doktor.
“Karena Insya Allah, tahun depan kami akan buka Prodi baru, yakni Prodi S2 Ilmu Administrasi Publik. Saat ini berbagai persyaratannya tengah kami lengkapi dan terus berproses, sembari kita juga terus meningkatkan SDM para dosen,” tandas Nasir Mangngasing. (*/agg)