TEPAT : Petugas SPBU di Kota Palu melayani pengisian solar menggunakan QR Kode. (Foto. Pertamina)
PALU – Fenomena menarik didapati setelah penerapan subsidi tepat untuk Solar di seluruh SPBU di Kota Palu, tiba-tiba antrian truk pengisi solar langsung hilang seketika, SPBU nampak lebih lengang, seperti yang didapati di SPBU 73.94108 Jalan Dewi Sartika, SPBU 74.94127 Jalan Diponegoro yang biasanya antrian truk mengular sampai ke badan jalan, kali ini nampak lebih lega.
Selain itu transaksi diakui lebih cepat dan pendaftarannya sangat mudah. Usman Umar, salah seorang konsumen yang berprofesi sebagai supir kampas ( pengantar barang campuran ) saat ditemui di SPBU 74.94127 Jalan Diponegoro menuturkan bahwa inilah harapan mereka selama ini, bahwa subsidi jatuh ke tangan yang lebih berhak. “Adanya program ini bagus, lebih terarah subsidinya, kalau nda ada ini, orang bisa sembarangan ambil (solar),” ujarnya.
“Pendaftaran pun dimudahkan, ada orang Pertamina (petugas SPBU) yang arahkan kita jadi kita sisa isi2 saja,” imbuhnya.
Dikonfirmasi terpisah, Area Manager Comm, Rel & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi Fahrougi Andriani Sumampouw mengatakan bahwa manfaat dari subsidi tepat antara lain jaminan ketersediaan barang karena tidak lagi diambil oleh yang tidak berhak, transaksi lebih cepat “Dan yang paling terasa adalah antrian tiba-tiba berkurang drastis, dan ini yang menjadi keluhan masyarakat Palu selama ini dan terparah di Sulawesi,” ujar Fahrougi
Berdasarkan data Pertamina tercatat per tanggal 16 Februari 2023 pemilik QR Code subsidi tepat mencapai 10.783 kendaraan terdiri dari 5.528 kendaraan Pertalite (mesin bensin) dan 8.027 kendaraan Solar (mesin diesel). Jumlah ini meningkat 50% setelah pelaksanaan subsidi tepat per tanggal 9 Januari 2023 di Kota Palu. Transaksi solar harian juga didominasi 82% menggunakan QR Code, sisanya diinput nopol scara manual.
“Dukungan Gubernur, Kapolda dan Muspida lain di Sulawesi Tengah sudah kita kantongi, harapannya ini bisa di laksanakan menyeluruh secepatnya di semua Kota/Kab di Sulteng, karena itu harapan masyarakat,” pungkas Fahrougi. (*/ron)