PALU – Ditengah melonjaknya harga beras dipasaran, Pemerintah Kota Palu bersama Perum Bulog Sulteng mengimbau masyarakat agar beralih menggunakan beras Program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP).
Imbauan ini dikeluarkan usai Pemerintah Kota Palu melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Palu bersama Perum Bulog Sulteng menggelar pertemuan di Rumah Jabatan (Rujab) Walikota Palu, Senin (18/3).
Kedua bela pihak juga sepakat untuk saling berkolaborasi untuk mendorong masyarakat menggunakan beras SPHP. Kepala Disperindag Kota Palu, Zulkifli mengatakan pihkanya akan bekerjasama dengan Perum Bulog dan beberapa distributor untuk menggelar pasar murah dan operasi pasar Ramadan.
“Pasar murah kita ini disinergikan dengan Pemerintah Provinsi yang dilaksanakan di pasar Bambaru. Kemudian operasi pasar akan kami laksanakan dibeberapa kelurahan, terutama kelurahan yang dipinggir-pinggiran. Ini juga diharapkan mampu mendorong masyarakat untuk beralih ke beras SPHP,” bebernya.
Menurutnya masyarakat Kota Palu terbiasa menkonsumsi beras dengan kualitas premium. Untuk itu, dia menyarankan kepada msyarakat untuk beralih ke beras SPHP dimana kualitas beras tersebut juga jenis premium dan dapat dibeli dengan harga yang terjangkau karena sudah disubsidi oleh pemerintah.
“Itu juga yang akan kami jual di pasar murah. Sehingga subsidi untuk beras itu tidak ada, karena beras SPHP itu sudah harga subsidi,” pungkansya.
Sementara itu, Kepala Perum Bulog Sulteng, Heriswan mengatakan beras SPHP yang digelontorkan oleh Bulog Sulteng merupakan jenis beras dengan kualitas premium. Untuk itu dia mengajak masyarakat Kota Palu untuk beralih mengkonsumsi beras SPHP.
“Harapan kita dengan masyarakat mengkonsumsi beras bulog ini. Terkait stok kita masih aman Saat ini, terdapat 4.500 ton beras SPHP yang tersedia dan akan bertambah 4.500 ton lagi pada 20 Maret dan berikutnya ada ketambahan lagi dari luar negeri sebanyak 4.500 ton,” bebernya.
Selain menjamin ketersediaan hingga lebaran nanti, Heriswan mengatakan dari segi harga beras SPHP sangat terjangkau, yaitu Rp 10.500 per kg atau Rp 54.500 per 5 kg. Harga tersebut sudah merupakan subsidi dari pemerintah.
“Stok aman, Bulog setiap hari melakukan distribusi ke pasar-pasar dan sejumlah Rumah Pangan Kita (RPK),” pungkasnya.(win)
.){kind=link}