PALU – Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STIMIK) Adhi Guna, kembali meluluskan sebanyak 95 wisudawan dan wisudawati dalam gelaran wisuda yang ke-20, yang digelar Kamis (26/1) hari ini di Sriti Convention Hall, Kota Palu. Dari 95 wisudawan, 62 diantaranya lulusan dari Prodi Teknik Informatika dan 33 merupakan lulusan dari Prodi Sistem Informasi.
Ditemui disela-sela kegiatan Yudisium, Rabu (25/1) kemarin, Ketua Yayasan STIMIK Adhi Guna, Hj Mus Aidah, Spd, MM, berharap para wisudawan dan wisudawati yang hari ini di wisuda, untuk menjaga nama baik almamater STIMIK Adhi Guna. Kata dia, para wisudawan diwajibkan untuk mengikuti Yudisium terlebih dahulu guna mengukuhkan gelar yang sudah diraih.
“Jadi pada saat wisuda itu sisa seremonialnya, tetapi intinya diyudisium. Kalau tidak diyudisium tentu tidak bisa mengikuti wisuda,” tuturnya.
Lanjutnya, wisuda kali ini, jumlah wisudawan melebih dari yang ditargetkan, dimana sebelumnya pihaknya menargetkan hanya 50 wisudawan. Namun berkat kerja keras mahasiswa dan para dosen dalam kurun waktu 14 hari, jumlah pendaftar wisuda melonjak naik.
“Alhamdulillah. Kami dapat 95 orang karena memang usaha kami menelepon satu persatu, untuk memacu mereka untuk mengikuti wisuda. Memang ada beberapa kendala di perekonomian, dan kami juga tidak memaksakan, tapi kami juga sudah sampaikan dan memberikan keringanan dengan cara menyicil,” ujarnya.
Saat disinggung terkait bagaimana perjuangan para mahasiswa untuk bisa selesai dan meraih gelar, dengan nada haru Hj Mus Aidah mengatakan sangat bangga dengan perjuangan para mahasiswa, walaupun katanya terkadang muncul masalah antar mahasiswa dengan dosen, namun hal itu bagian dari pada perjuangan para mahasiswa untuk bisa meraih gelar.
“Ada-ada sajalah drama perkuliahan di kampus, tapi saya bangga dengan mereka (Mahasiswa, red). Saya pesan pribadi sebagai seorang pimpinan, sebagai orang tua saya selalu mendoakan yang terbaik agar bisa menjadi orang yang sukses dan bisa menduduki jabatan yang luar biasa, sehingga bisa membawa nama baik kampus STIMIK Adhi Guna,” bebernya.
Tidak hanya mahasiswa, dia juga mengapresiasi kinerja dari para dosen yang selalu sabar menghadapi mahasiswa yang memiliki karakter yang berbeda-beda, namun dengan selalu mengedepankan suasana kekeluargaan dengan mahasiswa, maka segala urusan bisa diselesaikan dengan baik.
“Jadi kami kalau dikelas itu ada batasan, antara mahasiswa dengan dosen, tapi di luar itu kami membangun rasa nyaman dengan mereka, hingga terciptanya suasana kekeluargaan,” pungkasnya.(win)
