26 March 2025
33.1 C
Palu

Stafsus Menag RI Beri Kuliah Umum di UIN Datokarama Palu

Must read

PALU – Kuliah Umum Semester Ganjil Tahun Akademik 2023/2024 UIN Datokarama Palu resmi dibuka oleh Rektor UIN Datokarama Palu, Prof Dr. H. Sagaf S Pettalongi, M.Pd, di Auditorium UIN Datokarama Palu, Rabu (30/8). Kuliah Umum sendiri disampaikan oleh Staf Khusus (Stafsus) Menteri Agam, Dr H Muhammad Nuruzzaman Sag MSi.

Dalam sambutannnya, Rektor UIN Datokarama Palu Sagaf S Pettalongi mengatakan Bapak Menteri Agama RI H Yaqut Cholil Qoumas yang sebelumnya direncanakan hadir dalam Kuliah Umum di UIN Datokarama Palu, langsung menunjuk Staf Khususnya Bapak Muhammad Nuruzzaman untuk menggantikannya menyampaikan Kuliah Umum di UIN Datokarama Palu.

“Yang pertama saya sampaikan mungkin permohonan maaf dari Menteri Agama RI tidak sempat langsung menuju ke kampus UIN Palu, jadi tadi beliau langsung menunjuk Bapak Muhammad Nuruzzaman. “Saya kira tidak mengurangi dan beliau memang selalu diutus oleh Menteri Agama untuk penyampaian-penyampaian Kuliah Umum,” kata Rektor membuka sambutannya.

Lanjutnya, hari ini juga merupakan rangkain penutupan dari pengenalan akademik yang sudah dilakukan mulai dari kegiatan Mahad, PBAK kemudian Matrikulasi yang berakhir tadi siang, kemudian hari ini ditutup dan dilanjutkan dengan pembukaan kuliah yang biasa disebut juga dengan Kuliah Umum. Meskipun kata Rektor, Kuliah Umum itu tidak selalu dilaksanakan pada awal semester, namun bisa saja dilakukan pada setiap saat.

Untuk diketahui jumlah mahasiswa baru UIN Datokarama Palu yang lolos dan mengikuti PBAK itu 1.600-an orang. “Jadi Kuliah Umum ini merupakan salah satu tradisi akademik. Saya harap anak-anakku semua mencermati dengan baik penyampaian Kuliah Umum oleh Stafsus Menag RI nanti sehingga bisa menjadi tambahan paling tidak pencerahan dalam menghadapi kehidupan-kehidupan selanjutnya khususnya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara,” jelas Rektor.

Sementara itu, Stafsus Menteri Agama Muhammad Nuruzzaman membuka penyampaian Kuliah Umum langsung menyinggung soal radikalisme. Kata Nuruzzaman, dari data BNPT itu bahwa ada tiga kelompok rentan yang berpotensial terpapar paham radikal. Kelompok rentan yang pertama adalah orang yang tinggal di perkotaan, yang kedua perempuan dan yang ketiga anak muda.

“Pendudukan Indonesia 53 persen itu didominasi oleh usia 39 tahun ke bawah, jadi penduduk Indonesia lebih banyak generasi milenial dan generasi Z-nya, karena jumlah penduduk mudanya itu 43 persen dari total penduduk Indonesia,” jelasnya.

Di sisi lain juga Nuruzzaman meminta kepada para dosen agar harus mempelajari dunia digital atau tidak gagap teknologi karena ada tantangan menghadapi mahasiswa yang notabenenya menghabiskan waktunya 9 jam di dunia maya.

“Tanya ke mahasiswa baru atau kakak kelasnya kalau diberi tugas dan soal mereka membaca buku atau tidak?, pasti akan dicari di google dan melakukan copy paste, bener ngak?. Saya juga dosen sebenarnya dan saya tahu, maka pilihannya kalau buat tugas tulis tangan tidak boleh diketik, kalau tulis tangan minimal mereka membaca. Jadi dosen harus lebih pintar dari mahasiswa, jangan sampai ditipu-tipu mahasiswa,” pesan Nuruzzaman.(acm)

-IKLAN-spot_img

Latest article

More articles

WeCreativez WhatsApp Support
Silahkan hubungi kami disini kami akan melayani anda 24 Jam!!