PALU – Dukungan untuk penegakan hukum yang tegas terhadap korban asusila anak di bawah umur di Kabupaten Parigi Moutong (Parimo) terus terjadi.
Hal senada juga disampaikan Anggota DPR RI daerah pemilihan Sulawesi Tengah (Sulteng) Anwar Hafid di Kota Palu. Dalam kasus yang dialami korban, Anwar dengan tegas menyatakan, kasus tersebut harus diusut tuntas, siapapun yang terlibat, termasuk oknum anggota Polri. “Yang jelas ada pelanggaran hukum yang terjadi disini dan korbannya adalah anak di bawah umur. Ini harus disikapi pihak aparat hukum (Polda Sulteng) dengan serius dan tegas,” ujarnya.
Kepada Radar Sulteng, Minggu malam (4/6/2023), Anwar Hafid mengungkapkan, dia tidak mau melihat dalam kasus tersebut pada polemik apakah kasus tersebut masuk kasus pemerkosaan atau persetubuhan, yang jelas dalam kasus tersebut korban yang adalah anak di bawah umur jelas aturan hukum dan hukum harus ditegakan tanpa membedakan perlakuan terhadap para tersangka. “Kalau anak di bawah umur, namanya saja anak di bawah umur tentu perlu perlindungan hukum dan saya melihat dalam kasus ini korban diperdaya oleh para pelaku dengan diimingi-imingi sesuatu, sehingga korban terperdaya dan menjadi korban,” tandasnya.
Dalam kasus ini, politisi Partai Demokrat ini tegas meminta pemerintah agar hadir dalam kasus tersebut, selain karena korban adalah anak di bawah umur, korban juga ternyata berdasarkan informasi yang didapatkannya anak putus sekolah.
Sebagai warga Sulteng, Anwar sangat prihatin dengan kasus yang menimpa korban yang masih anak di bawah umur, anak putus sekolah. Harusnya pemerintah hadir dalam kasus-kasus seperti ini, apalagi korbannya anak di bawah umur dan anak putus sekolah. “Bisa saja karena putus sekolah anak ini menjadi korban karena diperdaya oleh para pelaku. Diiming-imingi sesuatu sehingga dia menjadi korban. Pemerintah daerah harus merespons hal ini, apalagi saat ini memang Sulteng menjadi catatan khusus angka putus sekolah tinggi,” pungkasnya. (ron)
