SIGI – Gereja KGPM Sidang Theodora di Kabupaten Sigi dibakar orang tak dikenal (OTK). Peristiwa tersebut terjadi pada Selasa lalu (30/5/2023) sekitar Pukul 09.30 WITA.
Informasi yang dihimpun Radar Sulteng, Jumat (9/5/2023), sejumlah kelengkapan ibadah seperti mimbar, meja altar, meja majelis hingga kain latar belakang mimbar tak bersisa.
Saat kejadian gereja dalam keadaan kosong dan pihak jemaat gereja baru mengetahui sekitar Pukul 12.00 WITA.
Aksi pembakaran gereja yang sama tercatat sudah tiga kali terjadi.
Bahkan pada 2014, KGPM Sidang Theodora Palu pernah dibakar sampai hangus rata dengan tanah.
Kemudian terjadi lagi perusakan di tahun 2019 dan yang terbaru tanggal 30 Mei 2023 terjadi pembakaran lagi.
Menanggapi peristiwa pembakaran gereja di Sigi, anggota DPR RI daerah pemilihan Sulawesi Tengah (Sulteng), Matindas J. Rumambi meminta Kapolda Sulteng memberi atensi khusus atas kejadian ini. Pembakaran gereja tersebut sudah yang kesekian kalinya dan pelaku belum ada yang tertangkap. “Kapolda Sulteng harus serius mengungkap pelakunya. Ini bukan kasus yang pertama,” tegasnya.
Matindas berharap kejadian- kejadian intoleran dan aksi teror terhadap umat beragama menjadi perhatian semua pihak antar umat beragama dan aparat keamanan. “Informasi yang saya terima gereja yang dibakar di Sigi itu sudah memiliki IMB kenapa harus ada lagi aksi penolakan sampai melakukan pembakaran,” ujarnya.
Kapolres Palu, Kombes Pol Barliansyah dikonfirmasi tadi malam, mengatakan walaupun wilayah kejadian di wilayah Kabupaten Sigi pihak Polres Palu tetap memonitor kejadian tersebut, karena TKP-nya berbatasan wilayah Palu dan Sigi. “TKP-nya Ngata baru daerah Sigi memang itu gereja KGPM berdampingan langusung Kota Palu dan wilayah Sigi,” katanya.
Sementara Kapolres Sigi, AKBP Reja A. Simanjuntak dihubungi, mengungkapkan pihaknya sudah melakukan langkah-langkah awal penyelidikan. “Kita masih lakukan upaya untuk mengungkap kasus tersebut dengan cara memeriksa saksi-saksi, memeriksa barang bukti yang ada dan mengolah CCTV yang ada di sekitar lokasi kejadian. Namun hasil CCTV masih pecah saat diperbesar dan penyidik masih meminta bantuan tim IT dari Polda. Belum diketahui apa motif pelakunya. Semoga bisa segera terungkap,” ungkapnya.
Senada dengan itu, Kabid Bimas Kristen Kementerian Agama (Kemenag) Sulteng, Kaleb Toki’i mengatakan, pihaknya sudah turun langsung ke lokasi gereja yang dibakar dan sudah berkoordinasi dengan pihak Binmas Kristen Sigi untuk berkoordinasi dengan pihak kepolisian. “Diharapkan dengan kejadian ini tidak direspons dengan hal-hal yang tidak diinginkan. Jangan ada reaktif atau saling memprovokasi, kita serahkan kepada pihak kepolisian untuk bekerja mengungkap kasus tersebut. Saat ini jemaat tetap menggunakan gereja tersebut untuk beribadah, karena yang terbakar di bagian altar jadi masih ada ruang digunakan untuk ibadah,” pungkasnya. (ron)