09 December 2024
31.4 C
Palu

Menteri PPPA Temui Korban Kekerasan Seksual di Palu

11 Pelaku Asusila Anak di Bawah Umur Dikenakan Pasal 81

Must read

PALU– Menjenguk korban kekerasan seksual di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Undata Palu, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Republik Indonesia (RI), I Gusti Ayu Bintang Darmawati, Jumat (9/06) bertemu dengan RI gadis usia 16 tahun yang jadi korban asusila oleh 11 tersangka di Parigi Moutong.

Setibanya di Kota Palu, Menteri PPPA RI bertemu dengan Kapolda Sulteng untuk menanyakan berkaitan dengan penanganan yang dilakukan oleh aparat kepolisian. Setelah itu barulah mengunjungi di Rumah Sakit Umum Undata Daerah (RSUD) Kota Palu jadi tempat RI menjalani perawatan. Turut hadir pada kesempatan itu Seto Mulyadi atau yang dikenal dengan sapaan Kak Seto.

Menteri PPPA RI, Gusti Ayu menjelaskan bahwa sebelum menemui RI, pihaknya melakukan kunjungan ke Mapolda Sulteng. Pada kesempatan itu, ia mengapresiasi kepolisian yang telah menerapkan pasal 81 yang tepat untuk memberi keadilan bagi korban dan efek jera bagi para korban. “Undang-undang ini tentunya bisa menjadi efek jera buat pelaku. Serta kami mengapresiasi Kapolda beserta jajaranya karena sudah berhasil menangkap 10 dari 11 pelaku,” ungkapnya.

Sebelum Pada kunjungan ke RS, menteri P3A turut berkordinasi dengan dokter yang menangani korban agar progres penyembuhan bisa berjalan dengan cepat.  Selain itu, menteri PPPA pada kunjungannya juga mengumpulkan data untuk proses penegakan hukum. ” Bagaimanapun proses penyembuhan saat ini menurut dokter yang menangani tergantung pada pemulihan trauma korban,” kata Gusti Ayu.

Kemudian, Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI), Seto Mulyadi mengharapkan agar kekerasan seksual terhadap anak tidak terjadi lagi. Jadi korban RI adalah anak yang cerdas sehingga layak mendapat perlindungan dari berbagai pihak terutama untuk melanjutkan sekolah. “Mohon anak-anak di Sulteng khusus RI agar dijaga dilindungi bersama dan dipenuhi hak-haknya,” kata Seto Mulyadi.

Sementara Direktur RSUD Undata Palu, drg Mulyadi mengungkapkan, RI terakhir telah selesai menjalani pemeriksaan CT Scan. Adapun hasilnya, menurut dia, menunjukan perubahan terutama untuk keberadaan tumor di rahim. “Sementara ini diberikan obat dan selama diberikan obat perkembangannya cukup baik,” terangnya.

Oleh sebab itu menurut Herry, tindakan operasi masih urung dilakukan oleh tim dokter. Pihaknya memperhitungkan berbagai hal untuk melakukan operasi, apalagi RI masih tergolong anak di bawah umur.  “Jadi kalau teman-teman tanya kenapa, karena melihat kondisi, ternyata memberikan obat cukup signifikan perubahan (korban) termsuk mengecil (tumor) dan sebagainya,”ujarnya.

Ia menambahkan, pihaknya masih akan menunggu selama kuranf lebih 3 minggu untuk memutuskan tindakan selanjutnya. Yang jelas, kata dia, tim dokter sangat mempertimbangkan agar RI tak sampai menjalani operasi. “Pertimbangan dokter kita kemarin kita telah rapat selama empat jam ada efek-efek yang jika terburu-buru maka akan menimbulkan efek jangka panjang,  jadi kita lihat anak ini masih membutuhkan harapan yang lebih baik, sehingga tim medis mengambil resiko yang paling kecil,” jelas Herry. (who)

 

Latest article

More articles

WeCreativez WhatsApp Support
Silahkan hubungi kami disini kami akan melayani anda 24 Jam!!