17 June 2024
29.5 C
Palu

TKA Tewas Terjatuh dari Lantai Tiga di Smelter GNI

Must read

MORUT – Kecelakaan kerja kembali terjadi di PT Gunbuster Nickel Industry (GN) di Morowali Utara, Sulawesi Tengah, Rabu (8/3). Kecelakaan ini menambah daftar pekerja yang tewas akibat kecelakaan kerja di kawasan industri smelter tersebut.

Seorang pekerja tambang PT Gunbuster Nickel Industri (GNI) tewas setelah mengalami kecelakaan diduga akibat terjatuh dari lantai tiga di tungku 19.

Korban tewas diduga adalah tenaga kerja asing (TKA). Identitasnya belum terindentifikasi sampai berita ini naik cetak. la tewas setelah tubuhnya membentur lantai pabrik.

Kapolres Morowali Utara AKBP Imam Wijayanto saat dikonfirmasi Radar Sulteng via WhatsApp, Kamis (9/3) menjelaskan petugas kepolisian sementara melakukan olah tempat kejadian perkara serta pemeriksaan terhadap para saksi.

“Wslm silahkan hubungi Kasres. Sementara lagi olah TKP dan pemeriksaan saksi-saksi, terima kasih,” demikian jelas AKBP Imam Wijayanto.

Terpisah, Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasres) Polres Morowali Utara AKP Arsyad Maaling belum dapat memberikan keterangan resmi atas insiden kerja yang merenggut nyawa pekerja GNI itu.

Saat dikonfirmasi, Kasres mengaku sedang dalam perjalanan menuju Morowali Utara.

“Saya di jalan bawa mobil dari Palu ke Morut. Nanti aja pak saya sampai Morut,” tulis AKP Arsyad Maaling, Kamis sore.

Sementara itu jejak penelusuran mendalam yang dilakukan Komnas HAM Perwakilan Sulteng, telah terjadi beberapa insiden kecelakaan kerja di lokasi smelter PT GNI, bahkan ketika smelter itu masih dalam tahap pembangunan.

Kepada media ini beberapa waktu lalu, Ketua Komnas HAM Perwakilan Sulteng Dedi Askary menguraikan kecelakaan kerja yang pertama menimpa seorang operator alat berat berinisial HR, 25 tahun, yang ditemukan tertimbun longsor bersama ekskavator Sany 365 nomor unit lambung 20 pada Rabu, 10 Juni 2020. Korban dilaporkan sudah tertimbun longsor sejak pukul 20.00 WITA pada 8 Juni 2020.

Kemudian, 23 Mei 2022 ditemukan warga negara asing (WNA) asal Cina berinisial MG, 56 tahun, meninggal bunuh diri di lokasi PT GNI.

Sebulan berselang, tepatnya 15 Juni 2022, WNA asal Cina lainnya juga ditemukan meninggal dunia bunuh diri dengan menggunakan tali Kawat Slank di lokasi PT GNI. WNA berinisial WR, 51 tahun itu ditemukan oleh salah seorang karyawan PT GNI yang akan melakukan pekerjaan di lokasi DP 4 PLTU PT GNI sekitar pukul 02.00 WITA, dini hari.

Kecelakaan kerja yang menewaskan seorang pekerja bernama Yaser pada 24 Juni 2022. Korban berusia 41 tahun ini terseret longsor setelah mengoperasikan dozer tanpa lampu penerangan di tengah malam, hingga masuk ke laut dengan kedalaman 26 meter.

Rabu 6 Juli 2022 seorang pekerja PT GNI, Ali Farhan, 21 tahun yang baru bekerja selama tiga pekan) meregang nyawa di lokasi kerja  (tungku 6 smelter 1). Yang bersangkutan ditemukan tidak bernyawa setelah jatuh di sebelah kontrol tuas mesin hidrolik. Korban diduga tercebur ke area pembuangan slek yang panas.

Pada pekan ketiga Desember 2022, dua pekerja operator alat berat bernama Nirwana Selle dan Made Devri meninggal karena terjebak kebakaran akibat ledakan dari tungku smelter 2.

Menurut Dedi Askary, peristiwa kecelakan kerja yang menyebabkan meninggalnya buruh GNI menambah catatan buruk dalam dunia kerja Indonesia karena telah berulang kali terjadi.

Sebab itu, Komnas HAM Perwakilan Sulteng mendesak agar pemerintahan terkait dan PT GNI untuk bertanggungjawab penuh atas insiden kecelakaan kerja yang kembali terulang dan menyebabkan buruh atau pekerja meregang nyawa, demikian pula terhadap bentrok sesama buruh pekerja yang merenggut dua korban meninggal dunia.

“Kami menduga kuat sistim K3 yang ada di PT GNI tidak layak diaplikasikan dalam industri pertambangan sesuai dengan sektor perusahaan tempat para buruh bekerja,” tandasnya. (ham)

Latest article

More articles

WeCreativez WhatsApp Support
Silahkan hubungi kami disini kami akan melayani anda 24 Jam!!