PALU – Kelenteng Dewi Kwan Im di Jalan Gajah Mada Kota Palu, mulai didatangi umat yang ingin sembahyang mulai pukul 21.00 WITA, Sabtu (21/1) lalu atau di malam pergantian tahun baru Imlek 2023. Kelenteng sendiri akan dibuka hingga dipastikan tidak ada yang datang, dan dibuka kembali pada pukul 05.00 WITA Minggu (22/1) pagi.
Di malam peralihan dari tahun Macan Air menuju Kelinci Air itu, tidak ada lagi pemberlakuan pembatasan jumlah umat yang ingin sembahyang di kelenteng. Selain itu, juga tidak diwajibkan untuk memakai masker.
Dari pantauan Radar Sulteng, Kelenteng Dewi Kwan Im juga dihiasi dengan berbagai dekorasi yang identik dengan warna merah dan kuning keemasan di berbagai sudutnya. Pernak-pernik angpao dan lampion mini juga tidak ketinggalan. “Kami persiapkan sudah dari satu minggu sebelum Imlek,” kata Penjaga Kelenteng Dewi Kwan Im, Amir, kepada Radar Sulteng.
Kelenteng Dewi Kwan Im sendiri tergolong sebagai tempat peribadahan tertua bagi warga Tionghoa di Kota Palu. Didirikan medio 1942 oleh Ny. Phan. A. Lin, yang menghibahkan tempat tinggalnya tersebut untuk peribadatan para umat. “Ini (Ny. Phan. A Lin, red) yang menyumbangkan tempat (Klenteng, red) ini, sebelum jadi Klenteng Ibu Phan A Lin punya, dulunya rumah, dan dihibahkan ke Klenteng Kwam Im ini,” jelas Pengurus Klenteng Kwan Im, Denny KL.
Menurutnya, arsitektur dari bangunan itu tetap dipertahankan bagaimana sejak awal berdirinya pertama kali. “Belum ada renovasi besar-besaran, fisik intinya masih bertahan. Saya berharap di tahun kelinci air ini semua umat rukun, rezekinya bagus, jauh dari musibah-musibah,” tutupnya.(acm)