UNDANG DECAK KAGUM : Pertunjukan Barongsai di Vihara Karuna Dipa Jalan Sungai Lariang, Minggu (22/1), menjadi hiburan tersendiri bagi anak-anak dan warga Kota Palu. (MUGNI SUPARDI)
PALU – Minggu (22/1) lalu, masyarakat Tionghoa di Kota Palu merayakan Tahun Baru Imlek 2574 Kongzili atau Tahun Baru Imlek
2023. Seperti yang terlihat di Vihara Karuna Dipa, Jalan Sungai Lariang, Kota Palu.
Masyarakat Tionghoa terlihat memadati Vihara untuk sembahyang, adapula masyarakat lain yang datang untuk menyaksikan pertunjukan Barongsai.
Terkait perayaan Imlek di Kota Palu, Ketua Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI) Sulawesi Tengah, Wijaya Chandra mengatakan semua ujian dan tantangan sudah dilalui baik itu secara fisik, alam maupun penyakit. Tentunya juga sesma umat agar saling bersilaturahmi, menjaga, dan membantu agar supaya ke depannya kehidupan berbangsa dan bernegara bisa semakin kuat.
“Sulawesi Tengah terutama Kota Palu ini adalah kota yang penuh berkat menurut
saya, penuh aset yang bisa dikelola secara bersama-sama. Jadi butuh kebersamaan,
persatuan. Kalau kita bisa bersatu, kita bisa maju bersama-sama, tapi kalau kita
mudah di adu domba, mudah dipecah bela tentu kerugian buat kita sendiri juga.
Saya mengajak warga Tionghoa agar bisa bekerja sama dengan semua umat beragama membangun jiwa dan raga untuk lebih baik lagi,” harapnya.
Dia juga mengucapkan terima kasih kepada pemerintah dan aparat keamanan Kota Palu, yang telah membantu etnis perhimpunan Tionghoa yang merayakan Imlek 2574 Kongzili.
Kata Wijaya Chandra, Imlek kali ini merupakan kebangkitan kembali setelah dua tahun pandemi dan empat tahun sesudah bencana alam, semua dapat dilalui dengan baik.
“Setelah melalui tahap pandemi, sekarang sudah menjadi endemi. Jadi tentunya kebebasan untuk beribadah dan merayakan hari raya dapat dilaksanakan lebih maksimal. Semoga kita semua selalu diberikan kesehatan,” sebutnya.(acm)
