PALU – Setidaknya sudah terdapat 37 susulan hingga pukul 20.16 WITA, akibat dari gempa bumi tektonik magnitudo 5,5 pada Senin 27 Februari 2023 pukul 09.26 WITA. Hasil analisis BMKG Stasiun Geofisika Kelas I Palu menunjukkan gempa bumi ini terletak pada koordinat 1,57° LS ; 120,26° BT, atau tepatnya berlokasi di darat 46 kilometer Tenggara Sigi, Sulawesi Tengah pada kedalaman 10 kilometer. “Gempa ini dari aktivitas Sesar Besoa Segmen Doda, itu Sesar yang terdekat dari episenter gempa bumi,” kata Kepala BMKG Stasiun Geofisika Kelas I Palu, Sujabar kepada Radar Sulteng, kemarin (27/2).
Menurut Sujabar, kategori gempa magnitudo 5,5 ini kategori sedang. Meskipun dikategorikan sedang, kata dia, gempa saat ini juga biasanya tergantung dari episenternya, misalnya jika gempa magnitudo 5,5 ini posisinya berada di hutan sehingga yang patut disyukuri adalah jauh dari lokasi pemukiman penduduk. Berbeda halnya jika gempa di Cianjur lalu magnitudo 5,6, tapi episenternya berada di pemukiman penduduk. “Kalau dari Pemukiman terdekat itu di desa Bariri ada sekitar 10 kilometer. Tadi saya belum coba mengukur, tapi kelihatan tidak terlalu jauh. Info dari teman-teman kami di Staisun GAW Bariri itu menginfokan memang terasa cukup kuat, membuat masyarakat di desa Katu juga panik dan keluar semua dari rumah. Tapi kami belum mendapat info kerusakan,” jelasnya.
Dia kembali menjelaskan, terkait dengan gempa susulan memang sesudah gempa utama itu terjadi beberapa kali susulan terpantau di monitor pengamatan dan semakin bertambah. “Karakter – karakter batuan di Sulawesi Tengah saat ada gempa banyak terjadi susulan, dan untuk mencapai ketenangan atau kestabilan dari batuan tersebut akan banyak terjadi gempa susulan. Tapi intensitasnya semakin kecil dari gempa utama,” terangnya.
Dia menambahkan, gempa bumi itu juga menimbulkan kepanikan masyarakat umumnya di wilayah Sulteng dengan intensitas IV MMI. Intensitas IV MMI ini dirasakan di wilayah Palu, Poso, Sigi. Untuk daerah Tolitoli, Buol, Morowali Utara, Mamuju, Ampana, Wakai – Kepulauan Togean, Pasangkayu, Malili, Majene, sampai di Masamba dengan skala intensitas III MMI, sedangkan daerah Polewali Mandar dan Mamuju Tengah dengan skala intensitas II MMI. “Hasil pemodelan dari gempa bumi tersebut jelas tidak berpotensi tsunami karena gempanya yang pertama itu ada di daratan dan jauh dari lautan,” sebutnya.
Rekomendasi BMKG kepada masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum kembali ke dalam rumah. “Dan pastikan informasi secara resminya hanya dari BMKG,” tutupnya.(acm)