POSO – Curah hujan dengan insensitas cukup tinggi di wilayah Kabupaten Poso beberapa pekan terakhir membuat resah warga dan meningkatkan kewaspadaan adanya ancaman penyakit Demam Berdarah Dengue atau biasa disingkat DBD melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti dan Aedes Albocpictus.
Keresahan sejumlah warga Poso disusul adanya beberapa warga mereka yang dirawat di rumah sakit dengan gejala suspek DBD. Bahkan ada beberapa juga yang dirawat di rumah sakit Poso dengan diaknosa DBD.
Salah seorang warga Desa di Kecamatan Pamona Utara, Opan, Minggu sore (28/5/2023) mengaku baru saja membawa kedua adiknya masuk ke rumah sakit karena khawatir terjangkit DBD. “Karena sudah panas demam, badan ngilu. Jadi langsung saya bawa ke rumah sakit dua-duanya ke rumah sakit Sinar Kasih Tentena,” katanya.
Menurutnya, warga di desanya khawatir karena beberapa warga sudah beberapa yang diaknosa dokter DBD. Warga sangat berharap, pihak-pihak terkait dari pemerintah, rumah sakit, dinas kesehatan bisa melakukan langkah-langkah antisipasi, misalnya dengan melakukan penyemprotan (fogging) nyamuk DBD. “Musim DBD sekarang di kampung. Mungkin karena beberapa hari terakhir sering hujan,” ujarnya.
Sementara sumber Radar Sulteng di Rumah Sakit Sinar Kasih Tentena yang minta tidak membeberkan identitasnya mengatakan, hampir sebulan terakhir cukup banyak pasien DBD yang menjalani perawatan di Rumah Sakit Sinar Kasih Tentena dan ada beberapa pasien yang dirujuk ke Rumah Sakit Poso. “Kalau dihitung-hitung ada sekitar 50 persen pasien yang pernah dirawat di Rumah Sakit Sinar Kasih menderita dengan gejala DBD,” katanya via telepon tadi malam.
Pasien dengan gejala DBD yang dirawat di Rumah Sakit Tentena tercatat paling banyak berdomisili di wilayah Pamona. “Lumayan banyaklah pasien dengan gejala DBD yang dirawat di Rumah Sakit Sinar Kasih Tentena,” pungkasnya.
Terpisah Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Poso, dr. Jean Rondonuwu dikonfirmasi Radar Sulteng via pesan WhatsApp terkait pasien DBD yang dirawat di RSUD Poso membenarkan ada pasien DBD yang dirawat. “Saya cek ke penanggungjawab perawatan saat ini yang positif DBD 2 orang,” tulis dr. Jean sisngkat melalui WA.
Sementara, Kepala Dinas Kesehatan Poso dr. Taufan yang dikonfirmasi via WhatsApp terkait informasi adanya peningkatan pasien DBD di beberapa Desa di Kabupaten Poso yang menjadi kekhawatiran warga tidak merespons pertanyaan konfirmasi Radar Sulteng. Pada pesan WA Kadinkes Poso terlihat dua centang biru tanda pesan dibaca. (ron)