06 February 2025
25.3 C
Palu

Bupati dan Wabup Poso Dikabarkan Pecah Kongsi

Yasin : Kepala OPD Dilarang Ketemu dengan Yasin

Must read

POSO-Pecah kongsi pasangan Verna-Yasin (VY), atau Bupati dan Wakil Bupati (Wabup) Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah (Sulteng), sejak setahun terakhir sudah jadi rahasia umum bagi warga Poso.

Awal keretakan itu terjadi, jelang setahun pasangan pemenang Pilkada Poso yang dilantik pada 26 Februari 2021 itu saat ini semakin transparan dan melebar. Pasalnya dari keterangan Wabup Moh. Yasin Mangun, Bupati telah melarang dirinya untuk menghadiri kegiatan kemasyarakatan dalam rangka mewakili Bupati langsung ke masyarakat dengan tidak didelegasikannya dirinya untuk hal itu.

“Iya memang, saat ini semua kegiatan kemasyarakatan tidak lagi diberikan kepada saya. Bahkan ada upaya pembunuhan karakter terhadap Wabup. Kepala OPD dilarang ketemu dengan Yasin. Anehnya jika saya menghadiri peresmian Gereja jika pimpinannya atau pendetanya tidak tahu kemana dan menghidar untuk temui saya, sebab mereka dilarang untuk berjumpa dengan saya sebagai Wabup, bayangkan kejamnya dunia,” tutur Yasin Mangun.

Lebih fatal lagi keluh Yasin, jika selama ini dirinya tidak dilibatkan dalam perencanaan anggaran dan musyawarah rencana pembangunan baik dari tingkat kecamatan dan Kabupaten. Padahal seharusnya saya juga harus dilibatkan.

“Aneh bin ajaib, saya Wakil Bupati yang juga ketua Tim Kabupaten dalam rangka percepatan penurunan stunting tidak dilibatkan dalam penyusunan APBD dan musrenbang dari Kecamatan dan Kabupaten. Malah anggota DPRD Provinsi yang selalu mendampingi masyarakat dalam acara tersebut. Inikan sangat tidak masuk akal, dan berpotensi menimbulkan konflik baru di pemerintahan Poso ke depan. Seharusnya pimpinan menunjukan kepemimpinan yang baik dan bekerjasama dalam menyelesaikan program kerja bersama tersebut,” tegas Wabup.

Wabup Poso itu juga menyesalkan adanya pelarangan semua kepala OPD untuk bertemu dengan dirinya. Hal ini justru akan berimbas pada pelayanan pemerintahan di masyarakat.

“Semua kegiatan saya dicurigai dan dimata-matai, jika berbicara politik saat kampanye Pilkada kemarin, pasangan Verna-Yasin bekerjasama dengan semua timnya. Tidak kerja sendiri, namun masyarakat ketahui siapa yang paling banyak berbuat. Namun semuanya untuk kesejahteraan Poso. Seharusnya kita selesaikan tugas ini dengan baik, tanpa harus ada kecurigaan satu dengan lainnya. Kita bekerja sesuai aturan dan tupoksi kita,” urainya lagi.

Saat ditanya terkait dugaan rusaknya proses pengadaan barang dan jasa pemerintah daerah di Kabupaten Poso, mantan ketua KPU Poso itu mengaku tidak tahu dan tidak dilibatkan terkait hal itu.

“Sedangkan Musrenbang dan penganggaran tidak dilibatkan, apalagi soal pengadaan barang dan jasa, tanyakan kepada yang lain. Mereka yang mengetahui hal itu,” tambah bekas komisioner KPU Provinsi Sulteng itu.

Wabup Poso itu mengakui jika sampai hari ini, dirinya juga tidak dilibatkan dalam program Bunga Desa yang setiap bulannya digelar disejumlah Desa secara bergiliran.

“Saya juga kurang paham, mengapa saya tidak pernah diundang dalam kegiatan Bunga Desa. Alasan dari OPD terkait setelah saya tanya jawab mereka kami dilarang untuk mengundang Wabup,” tutup Moh. Yasin Mangun.

Sejumlah warga pun bertanya saat pembukaan pasar Ramadan Pemkab Poso awal bulan suci di lapangan Maroso. Saat itu acara tersebut dibuka oleh Asisten II Setdakab mewakili Bupati Poso yang sedang tugas lain. Padahal kegiatan itu di depan rumah dinas Wabup.

“Yang jadi pertanyaan kami warga Muslim, mengapa acara tersebut tidak didelegasikan Bupati kepada Wabup, yang juga saat itu sedang menunaikan ibadah puasa dan terlihat dari Rujabnya? Ada apa Bupati kita ini? Saat ini Pemda akan mulai menggelar safari Ramadan 1444 Hijriah. Kami akan melihat apakah Wabup akan diundang dan dilibatkan dalam kegiatan ini? Jangan seperti tahun lalu, kegiatan ini tanpa melibatkan Wabup. Sementara beliau juga pejabat negara yang harus mengunjungi dan bersilaturahim dengan sesama di bulan suci ini, ” tandas warga Poso kota itu.

Sementara itu, Sekretaris Kabupaten (Sekkab) Poso Frits Sam Purnama kepada media ini menjelaskan, jika apa yang diduga dilakukan Bupati

itu tidak benar. “Pelayanan pemerintahan tetap berjalan termasuk pendelegasian tugas terus bersinergi untuk daerah ini,” sebutnya.(mch/dy)

Latest article

More articles

WeCreativez WhatsApp Support
Silahkan hubungi kami disini kami akan melayani anda 24 Jam!!