Untuk Pekan Olahraga Pantai Nasional Pertama
PALU-Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat, memiliki terobosan multievent
olahraga tingkat nasional guna menambah Pekan Olahraga Nasional (PON) yang digelar
setiap 4 tahun sekali. Multievent olahraga terobosan tersebut antara lain Pekan Olahraga
Bela Diri Nasional/Indonesia Martial Art Games (IMAG), Pekan Olahraga Pantai
Nasional/Indonesia Beach Games, Pekan Olahraga Indoor Nasional, dan PON Remaja.
Suksesnya salah satu multievent terobosan, yakni IMAG pertama di Bogor-Bekasi tahun 2023 mengundang ketertarikan beberapa daerah calon tuan rumah. Pasalnya, kabupaten/kota yang menjadi tuan rumah multievent dua tahunan terobosan KONI Pusat akan mendapatkan dampak positif dari Sport Tourism dan Sport Industry berkat kegiatan olahraga.
Kabupaten Banggai dan Tojo Unauna (Touna) di Sulawesi Tengah (Sulteng) siap menjadi tuan rumah Indonesia Beach Games pertama yang akan diselenggarakan paling cepat 2025. Hal tersebut disampaikan Ketum KONI Sulteng Nizar Rahmatu saat menghadap Ketua Umum (Ketum) KONI Pusat Letjen TNI (Purn) Marciano Norman pada 18 Maret 2024. Nizar optimistis akan adanya dukungan pemerintah daerah dan swasta untuk menyukseskan IBG tahun 2024.
“Ini harus dipersiapkan dengan sangat baik agar dari sisi penyelenggaraan event olahraga
berhasil, dari sisi sport tourism dan industry bermanfaat bagi tuan rumah,” kata
Marciano sembari mengapresiasi keseriusan Gubernur dan KONI Sulteng, juga Bupati Banggai dan Touna.
“Dalam tahap perencanaan harus lebih baik, kita harus lihat cabang olahraga mana yang
dipertandingkan,” sambung Ketum KONI Pusat. Nantinya, KONI Pusat akan memberikan
masukan-masukan terkait cabor yang dipertandingkan.
Wakil Ketua Umum (Waketum) I KONI Pusat Mayjen TNI Purn Dr. Suwarno dan Kepala Bidang (Kabid) Binpres Gugun Yudinar segera menggelar rapat guna memberikan masukan cabor yang akan dipertandingkan. Dijelaskan juga bahwa multievent terobosan yang digelar setiap dua tahun itu memprioritaskan cabor Olimpiade yang bisa digelar di laut dan juga cabor non-olimpiade.
Suwarno menegaskan, agar proses perencanaan harus matang, dan berharap pengumuman yang sedini mungkin untuk seluruh kontingen agar dapat mempersiapkan dukungan anggaran.
Hal yang sama disampikan Sekjen KONI Pusat Drs. Lukman Djajadikusuma, MEMOS, yang
menegaskan bahwa multievent harus memiliki citra yang baik. Oleh karenanya, KONI Pusat
akan mendukung dari sisi broadcasting dan pemasaran. Hal tersebut dituangkan dalam host city contract antara KONI Pusat selaku pemilik event dengan tuan rumah penyelenggara.
Ketum KONI Sulteng berharap agar jajaran Ketum KONI Pusat berkenan melakukan kunjungan meninjau lokasi. Salah satu yang dibanggakan adalah Pulau Togian yang memiliki pesona alam luar biasa, terlebih jika menjadi venue beberapa cabor.
Di samping rencana IBG pertama, Ketum KONI Pusat mengapresiasi Sulteng karena
komitmennya memeriahkan Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI tahun 2024 Aceh-Sumut melalui ‘Fun Run 5K Negeri Seribu Megalit’ di Kota Palu pada 23 Desember 2023.
Diingatkan juga agar persiapan kontingen PON XXI harus maksimal. Pada PON kali ini
Sulteng membuat catatan prestasi gemilang karena jumlah kontingen yang lolos babak
kualifikasi naik lebih dari 3 kali lipat, dibandingkan PON XX tahun 2021 di Papua. Jika
saat PON XX tahun 2021 Papua, Sulteng hanya memiliki 62 atlet, kini jumlah atlet
mencapai 209 atlet. Alhasil Gubernur Sulteng H. Rusdy Mastura ingin Sulteng meraih 10
medali emas, 10 kali lipat dari capaian pada PON XX tahun 2021 Papua.
Nizar juga menjelaskan, upayanya untuk mengangkat prestasi provinsinya dengan
memanfaatkan atlet-atlet berprestasi yang dimiliki Sulteng.(*/mch)