PALU – Anggota Komisi C Bidang Pembangunan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Palu, Muslimun, menanyakan keberlangsungan proyek pembangunan kembali New Mall Tatura Palu yang hingga saat ini masih terhenti.
Berhentinya pembangunan Mall yang ada di tengah kota itu, merusak pemandangan dan keindahan kota. “Jadi terkesan bangunan mangkrak, karena itu sangat mubazir, apabila tidak ada pergerakan pembangunan di situ, namun hingga saat ini kami di Dewan belum menerima kejelasan sampai sekarang kapan mau dilanjutkan lagi pembangunannya. Sementara proses klaim asuransi sudah selesai dilakukan,” kata Muslimun, Kamis (02/02) kemarin.
Muslimun juga menyayangkan ketidak keterbukaan pemerintah kota, selaku pemegang utama saham atas penyebab terhentinya pembangunan mall tersebut. Sebab, proses klaim asuransi bangunan yang rusak pasca bencana telah selesai dilakukan.
Ia juga menyebut, jika pemerintah menemukan adanya indikasi dugaan korupsi dalam proses pembangunan mall, maka seharusnya diserahkan ke aparat penegak hukum. Bukan justru menghentikan proses pembangunan mall.
“Sudah pernah rapat dengar pendapat dengan PT. CNE dan Inspektorat, tetapi hasil dari audit yang dilakukan juga tidak disampaikan. Jika memang ada dugaan korupsi, maka serahkan masalahnya ke penegak hukum, bukan justru menghentikan pembangunannya,” lanjut Muslimun.
Muslimun menilai jika pembangunan kembali mall tatura ini syarat akan kepentingan. Sebab, banyak masalah yang ditutupi dan justru tidak disampaikan ke pihak legislatif. “Jadi kita ini mitra sejajar, kalau memang ada masalah disampaikan, jangan disimpan sendiri. Banyak hal janggal yang seperti ditutupi dalam pembangunan mall ini,” terangnya.(who)
