PALU- Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Palu, Armin ST menggelar reses Caturwulan tiga tahun sidang 2023, bersama dengan warga Pengawu, Kecamatan Palu Selatan, Jalan Malontara, Selasa (17/10) malam, dimana dalam jaring aspirasi tersebut, Armin banyak menerima aspirasi terakit dengan bantuan usaha, serta meminta perbaikan infrastruktur.
Seperti yang disampaikan oleh Seorang warga Pengau, Anti, meminta agar bisa memberikan usaha kepada masyarakat, ia meminta agar anggota DPRD Palu untuk turun langsung.
“Jadi saya sudah beberapa kali mengajukan bantuan usaha, namun tidak pernah terealisasikan dan hanya di data terus menerus, jadi saya minta pak Armin turun langsung, jangan melalui perantara agar bantuan ini betul bisa direalisasikan,” katanya.
Sementara warga lainnya, yakni Masna, menambahkan berkaitan dengan usulan di Musrembang terakit dengan jembatan penghubung Pengawu dan Palupi. Namun belum ada realisasi terkait dengan jembatan ke RT 01 RW 01 ke Palupi, dimana pernah dijanjikan untuk dibuat jembatan gantung tetapi belum juga belum dibangun.
“Kami tidak tahu apa persoalannya sampai ini tidak dibangun, sebab lalu saya dengar akan dibangun jembatan gantung tetapi tidak juga dibangun,”ungkapnya.
Dirinya menerangkan bahwa perlunya jembatan penghubung dua kelurahan itu untuk memudahkan akses masyarakat terutama yang berprofesi sebagai petani, sebab untuk membawa hasil panennya akan mudah jika ada jembatan yang menghubungkan Pengawu dan Palupi. “Kalau ada jembatan ini tentu akan permudah kami sebagai petani,”kata Masna.
Menanggapi hal itu Ketua DPRD kota Palu Armin ST menyampaikan bahwa dirinya siap mengawal Musrembang dan Reses, kemudian tenda pesta dan duka. Drainase di Jalan AS-Syakirin sudah dikerjakan, namun belum selesai dan akan dilanjutkan di tahun depan, akan tetapi untuk pengaspalan Jalan sudah selesai.
Ia juga menjelaskan untuk mendapatkan bantuan tidak perlu dipersulit, kecuali kelompok Usaha bersama (KUBE) yang harus menggunakan proposal yang akan diajukan nantinya di Dinas UMKM dan Dinas Sosial, tetapi itu bisa dibantu proses mudahnya. “Nanti akan direalisasikan ditahun 2024, untuk bantuan usaha, dan saya akan kawal,” katanya.
Berkaitan dengan pembangunan jembatan, namun terkait dengan Sungai milik Balai Sungai sehingga hal itu menjadi kendala, dan tidak bisa terealisasikan oleh pemerintah.” Jadi menurut dinas PU bahwa untuk pengerjaan jembatan harus melapor kepada pihak Kementerian, karena ada Sungai disitu, jadi itulah yang menghambat dan tidak bisa untuk dikerjakan, akan tetapi saya akan kembali pertanyakan kepada Dinas PU mencari solusinya,”kata Armin, semabri menutup Reses. (who)