PALU – Pemilu Legislatif telah usai. Namun di lain pihak menyisahkan kekecewaan dan keprihatinan dari para peserta Pemilu legislatif atau Calon Legislatif. Pasalnya, Pemilu tahun ini dinodai dengan sejumlah pelanggaran yang mencederai rasa demokrasi.
Tidak terkecuali yang terjadi di Sulawesi Tengah. Berbagai kasus money politic dan dugaan penggelembungan suara Caleg terjadi, yang pada akhirnya merugikan Caleg lainnya. Satu dari sekian banyak Caleg yang terdampak akan dugaan-dugaan kecurangan Pemilu tersebut, adalah Caleg DPR RI dari Partai PKS, Dapil Sulawesi Tengah, Hj Sakinah Aljufri S Ag.
Sakinah yang juga Anggota DPR RI Periode 2019-2024, harus rela berada di urutan ke 9 perolehan suara untuk Caleg DPR RI Dapil Sulawesi Tengah. Tenaga Ahli Sakinah Aljufri, Edi Setiawan SE MM menyampaikan, bahwa Sakinah sebenarnya bisa mendapatkan suara lebih dari yang ditetapkan oleh KPU sebanyak 56.365 suara atau lebih dari 100.000 suara Caleg PKS secara keseluruhan.
“Namun temuan kami di lapangan, suara ibu Sakinah tergerus oleh cara-cara yang tidak demoratis. Seperti adanya money politic di Kecamatan Luwuk, Kabupaten Banggai yang sampai saat ini masih bergulir,” jelasnya.
Belum lagi, adanya temuan Bawaslu Sulteng yang telah diproses ke Posko Gakkumdu yang juga terkait upaya-upaya money politic berupa bagi-bagi Sembako di wilayah Kota Palu. Juga kata dia, perbedaan jumlah suara dari Sakinah di TPS, dengan suara yang terinput di website Sirekap milik KPU.
“Padahal saksi-saksi kami di tiap TPS ada semua, tapi kok berbeda suara yang ada di form C1 dengan yang disampaikan resmi oleh KPU,” terang Edi.
Meski demikian, lanjut Edi, pihak Sakinah Aljufri sudah legowo, namun mengaku harus membuka ini ke masyarakat agar menjadi edukasi sehingga praktek-praktek curang semacam ini tidak terjadi lagi di Pemilu yang akan datang. Ucapan terimakasih kepada masyarakat, kata Edi juga disampaikan Sakinah Aljufri , karena sudah mau memilih dirinya tanpa ada imbalan sepeserpun.
“Ibu (Sakinah Aljufri) menitipan salam dan terimakasih sebesar-besarnya kepada masyarakat Sulteng yang sudah menyumbangkan suaranya untuk beliau. Terimakasih juga disampaikan kepada seluruh petugas KPPS, PPK serta para saksi maupun rekan-rekan yang berpartisipasi dalam proses pemilihan kemarin,” ungkapnya.
Lebih jauh dia menyampaikan, bahwa besar harapan pihaknya, bahwa Gakkumdu maupun Bawaslu bisa mengusut tuntas seluruh pelanggaran yang telah dilaporkan, sehingga dapat menimbulan efek jerah kepada oknum-oknum yang melakukan money politic.
“Bukan hanya pelaku di tingkat bawah saja, tapi juga otak pelakunya (yang menyuruh). Secara khusus Ibu Sakinah juga prihatin kepada para petugas-petugas kita di lapangan yang sakit bahkan meninggal, hanya untuk mengawal proses perhitungan suara,” tandas Edi.
Di waktu yang hampir bersamaan, sejumlah relawan yang menamakan diri Barisan Sakinah Aljufri mendeklarasikan diri untuk mendorong Sakinah Aljufri maju bertarung pada Pemilihan Kepala Daerah Sulawesi Tengah. Deklarasi yang ditandatagani sejumlah lembaga organisasi ini, dibacakan oleh Maida Sita, dari Libu Mombine To GaraKaili.
“Kami menyataan sikap mendukung dengan sepenuhnya Ibu Hj Sakinah Aljufri S Ag, ikut dalam pemilihan Kepala Daerah Provinsi Sulawesi Tengah,” tegasnya.
Bukan tanpa alasan, kata dia, selama ini kinerja dan perjuangan Sakinah Aljufri sebagai anggota legislatif sudah terbukti. Berbagai peningkatan layanan baik di bidang pendidikan, kesehatan, destinasi wisata, pemuda dan olahraga sertab ekonomi UMKM di Sulteng telah turut diwujudkan Sakinah.
“Sulteng saat ini butuh pemimpin yang berdedikasi tinggi, cerdas, peduli dan religious, yang seluruhnya ada pada Ibu Sakinah Aljufri,” ucap Maida.
Adapun sejumlah lembaga yang ikut mendeklarasikan diri masuk ke dalam Barisan Sakinah Aljufri, masing-masing; Aliansi Perempuan Peduli Indonesia Sulteng, Serikat Perempuan Lembah Palu, Sejadah Kota Palu, Gerakan Masyarakat Alkhairat, Libu Mombine To Kaili Sulteng, Forum Kaili Bersatu, Garda 99 Asmaul Husna dan Ulubatli Hasan. (*/agg)
Maida sita libu mombine tokaili.
