PALU – Bank Indonesia (BI) bersama Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL) kembali menghadirkan “Ekspedisi Rupiah Berdaulat (ERB) 2023″. ERB merupakan layanan penyediaan uang Rupiah Layak Edar melalui kas keliling yang disertai dengan ragam kegiatan yang bermanfaat khususnya bagi masyarakat Indonesia yang berada di wilayah Terdepan, Terluar, dan Terpencil (3T).
Dalam Program ERB tahun 2023 ini, Tim Ekspedisi Rupiah Berdaulat (ERB) kerjasama antara Bank Indonesia dan TNI Angkatan Laut, akan mengujungi lima wilayah 3T yang ada di Sulawesi Tengah (Sulteng) untuk melayani penukaran uang layak edar. Lima wilayah tersebut diantaranya Pulau Bokan di Kabupaten Banggai Laut, Pulau Salakan di Kabupaten Banggai, Pulau Wakai di Kabupaten Banggai, dan Pulau Walean di Kabupaten Tojo Una-Una.
Dikesempatan itu tim ERB menggunakan mengunakan Kapal TNI AL KRI Kakap 811, yang dilepas langsung oleh Kepala Departeman Pengelolaan Uang Rupiah, Marlison Hakim dan Paban 2 OPS Sopsal, Kolonel Laut Andri Kristianto, M.HAN, didampingi oleh Sekretaris Provinsi Sulteng, Novalina dan Kepala Perwakilan wilayah Bank Indonesia (KPwBI) Sulteng, Dwiyanto Cahyo Sumirat
Marlison Hakim menyebutkan Bank Indonesia diberikan amanah oleh Negara melalui Undang-undang nomor 7 tahun 2011 tentang Mata Uang, dimana BI kata dia diberikan kewenangan untuk melakukan kewenangan pengelolaan uang rupiah yang didalamnya menyangkut pengedaran uang.
“Karena fungsi uang kita bukan hanya sekedar alat transaksi tetapi juga salah satu simbol kedaulatan negara. Sehingga amanah yang diberikan ke kami dituangkan kedalam misi besar terhadap pengedaran uang ini adalah bagaimana kami memastikan ketersediaan uang rupiah diseluruh wilayah NKRI,” tuturnya, Kamis (6/7).
Meskipun demikian, pelaksanaan tugas pengedaran ini kata Marlison tidak mudah. Karena bangsa Indonesia memiliki 17 ribu 500 pulau dan bertetangga dengan 11 negara. Diakuinya dalam pelaksanaan itupun memiliki beberapa tantangan, salah satunya tantangan keterbatasan infrastruktur dan aksessibilitas untuk menjangkau wilayah NKRI yang luas, khususnya diwilayah 3T.
“Tantangan itupun harus dijawab dengan pemenuhan ketersediaan uang. Makanya kami melakukan kerjasama dengan pihak TNI AL. Karena TNI AL memiliki armada yang mumpuni dan memiliki wilayah operasianal yang luas termasuk diwilayah 3T,” ujar pria kelahiran Bogor itu.
Untuk lima wilayah 3T di Sulteng Marlison mengaku BI telah menyiapkan total uang kertas layak edar sebesar Rp4 miliar untuk melayani tukar uang di lima wilayah 3T tersebut selama enam hari, mulai tanggal 7 Juli hingga 12 Juli 2023.
“Bukan sekedar transaksi, ERB ini juga sebagai upaya Bank Indonesia untuk menjaga kedaulatan bangsa di wilayah-wilayah 3T,” jelasnya.
Sementara itu, Paban 2 OPS Sopsal, Kolonel Laut Andri Kristianto, M.HAN mengungkapkan melihat kondisi Indonesia memiliki wilayah yang luas dan bertebaran pulau-pulau kecil dan terluar menjadi tantangan tersendiri bagi bangsa Indonesia dalam mempertahankan kedaulatan bangsa.
Hal ini kata dia tidak bisa dilakukan sendiri melainkan harus membutuhkan kesatuan antara semua elemen bangsa.
“Sinergi ini secara substansi mempertemukan dua kepentingan yang sama, dimana TNI AL berkepentingan menjaga kedaulatan seluruh wilayah NKRI dengan pertahanan dan BI berkepentingan menjaga kedaulatan NKRI dengan Rupiah,” bebernya.
Dikesempatan yang sama, Sekretaris Provinsi Sulteng, Novalina menyebutkan setelah lima wilayah 3T itu masuk dalam program ERB, pihaknya kembali akan melakukan komunikasi kepada BI mengingat masih ada beberapa wilayah lainnya yang masuk dalam kategori wilayah 3T.
Sekprov juga mengatakan, ERB ini merupakan salah satu upaya Bank Indonesia dalam memperkenalkan mata uang dan cinta rupiah ke daerah pulau-pulau yang masuk wilayah 3T
“Apresiasiasi sinergi Bank Indonesia dan TNI AL ini membuktikan kerjasama antar bangsa mampu membangun negeri yang kuat dan berdaulat,” jelasnya.
Selain kegiatan penukaran uang tersebut, tim ERB juga melakukan kegiatan lainnya meliputi sosialisasi atau edukasi Cinta, Bangga dan Paham Rupiah, Program Sosial Bank Indonesia (PSBI) bekerja sama dengan pemerintah daerah setempat. Penyaluran PSBI dan sembako di wilayah/pulau tujuan.
Kegiatan ini melibatkan 15 orang on board dari 7 satuan kerja yaitu Departemen Pengelolaan Uang, KPwBI Jawa Barat, KPwBI Jawa Tengah, KPwBI Balikpapan, KPwBI Kaltara, KPwBI Sulbar dan KPwBI Sulteng. (win)