17 September 2024
33.6 C
Palu

Menyusuri Jejak Kaki Orang Buol Membangun Jembatan Uwentira

Must read

PALU-Salah satu ikonik milik Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng), selain Provinsi 1.000 megalit, juga memiliki historis magic bernama jembatan Uwentira, yang terletak di jalur jalan Kebun Kopi, antara Kabupaten Donggala dengan Kabupaten Parigi Moutong (Parimo).

Saat ini jembatan Uwentira sedang direnovasi, dibangun kembali menjadi jembatan yang baru. Konstruksi jembatannya baru semua. Saat ini pekerjaan jembatan yang dikerjakan oleh PT. Karya Nugraha Mandiri progresnya sudah selesai 87 persen.

“ Penyelesaian jembatan ini sudah mencapai 87 persen, “ kata Direktur PT. Karya Nugraha Mandiri, Syamsudin Kuntuamas, perusahaan jasa konstruksi yang mengerjakan proyek fenomenal ini.

Menariknya, mereka yang datang ke lokasi proyek dari Kementerian PUPR, selain melakukan monitoring dan evaluasi pekerjaan, mereka juga banyak menanyakan soal kondisi pekerja (para tukang, dan pekerja konstruksi), mengenai situasi jembatan Uwentira apakah angker atau bagaimana?

“Berkali-kali orang dari Kementerian PUPR datang melihat lokasi pekerjaan di titik Kebun Kopi, tetapi hanya proyek kami yang selalu didatangi dan dikunjungi oleh petinggi dari Kementerian PUPR. Ternyata mereka igin tau soal Uwentira, apakah ada anggota pekerja yang masuk ke Kerajaan Uwentira, dibawa lari kesana. Ataukah ada yang melihat bidadari cantik seperti Luna Maya dari Uwentira, “ cerita Syamsudin Kutuamas.

Bagaimana tidak mau ditanya, setiap pejabat yang datang dari Jakarta, dari Kementerian PUPR yang dikejar dan ditanya itu pembangunan jembatan Uwentira.

“ Bagaimana kamu di sini. Apakah kalian takut nggak? Bagaimana suasana malamnya di sini. Apakah kamu melihat barang halus? Apakah kamu melihat orang-orang dari kerajaan Uwentira berjubah kuning? Apakah kamu melihat perempuan cantik. Apakah kamu melihat bidadari cantik? Apakah kamu melihat kereta kencana kuning emas? Pokoknya macam-macamlah ditanyakan kepada kami, “ beber Syamsudin.

Pertanyaan itu diajukan, karena mereka penasaran, begitu kata Ketua Pengurus Besar Ikatan Keluarga Indonesia Buol (PB.IKIB) ini. Sehingga, dari sekian banyak proyek Kementerian PUPR di Kebun Kopi ini yang selalu dikunjungi proyek pembangunan jembatan Uwentira ini.

Bahkan, sempat proyek itu dikunjungi oleh Bupati Donggala Kasman Lassa. Katanya punya program khusus. Dimana, jembatan Uwentira akan dijadikan salah satu progam Pemerintah Kabupaten Donggala bernama Wisata Religi.

“Bapak Bupati Donggala pernah berkunjung ke sini, dan menyatakan kepada kami bahwa jembatan Uwentira yang kesohor ini akan dijadikan salah satu titik destinasi wisata yaitu destinasi wisata religi, “ ungkap Syamsudin, menirukan pernyataan Bupati Donggala, Kanjeng Kasman Lassa.

Seperti diketahui, jembatan Uwentira dulunya sebelum direhab adalah jembatan yang sudah rusak konstruksinya hingga pasca bencana alam gempabumi 28 September 2018, terbuat dari kayu dan memiliki atap. Menurut cerita, jembatan ini penuh dengan cerita unik, dan sangat bersentuhan dengan alam gaib. Dibangun sejak jaman Belanda dan beberapa kali diperbaiki, berbentuk semi permanen dari kayu. Pernah dilalui Guru Tua, saat berdakwah dari Palu ke Parigi, menjumpai abnaul Alkhairaat di sana. Hingga akhirnya pada tahun 2022 ini dibangun permanen dengan konstruksi beton bertulang.

Nama Uwentira berasal dari kata Ngata Uwentira berarti kota tak kasat mata atau tidak terlihat. Lokasinya berada di hutan lebat pada pegunungan yang terletak antara Kota Palu, Kabupaten Donggala dengan Kabupaten Parimo.

Sedangkan suku Toraja Kuno menyebutnya To Wae Ntira. Menurut beberapa cerita saat masuk dalam dunia Wentira, nantinya kita akan terombang ambing di antara dunia nyata dan dunia supranatural.

Seperti namanya, tempat ini merupakan kota gaib, lantaran tidak semua orang bisa melihatnya bahkan mengunjunginya. Hanya orang-orang yang diberikan “kemampuan lebih” yang mampu menembus kota ini atau beberapa sedang sial seperti tersesat.

Kawasan Uwentira memang dikenal sebagai tempat paling angker bukan hanya di Sulawesi, tetapi juga di Indonesia. Di sini dianggap salah satu tempat kerajaan jin yang terbesar di Indonesia.

Lalu, mengapa berani-beraninya Syamsudin Kuntuamas mau mengerjakan jembatan yang sangat gaib ini. Ataukah Syamsudin mau uji nyali, karena dia berasal dari tanah Pogogul, nama julukan Kabupaten Buol. Yang juga merupakan gunung keramat?

“Ahhh, itu lagi kamu tanyakan. Memang pernah ada yang menghubungkan katanya Uwentira itu berhubungan dengan penghuni di Gunung Pogogul. Wallahu alam bisawab yah. Ini perlu penelitian lebih mendalam. Yang jelas kedua tempat ini memang mengandung magis yang tinggi. Ini asset buat daerah kita, memiliki tempat yang unik. Hanyalah Tuhan yang tahu, “ kata Syamsudin Kuntuamas, putera Buol yang kini bertarung nyawa dan nyali untuk menyelasaikan tugas negara, mempersembahkan satu pekerjaan proyek yang luar biasa, mengelus jembatan Uwentira.

Ditanya, apakah betul Syamsudin Kuntuamas pernah melihat kejadian aneh dan menyeramkan seperti yang ditanyakan oleh pejabat dari Kementerian PUPR, lelaki asal Desa Unone Kecamatan Bukal Kabupaten Buol ini hanya tersenyum manis, dibarengi dengan lesung pipitnya yang menawan, yang memiliki arti gaib.(mch)

Latest article

More articles

WeCreativez WhatsApp Support
Silahkan hubungi kami disini kami akan melayani anda 24 Jam!!